Bakal calon gubernur Sulsel, H Ichsan Yasin Limpo Kamis 6 Juli meresmikan posko pemenangan Punggawa di jalan hertasning raya no 6 makassar. Turut hadir dalam peresmian itu, Bupari Luwu Andi Mudzakkar dan Bupati Sidrap Rusdi Masse yang juga ketua partai Nasdem Sulsel.
Dalam sambutannya, Ichsan yasin limpo sekali lagi menegaskan tekadnya maju dalam pertarungan Piljada Sulsel 2018 mendatang. “Tabe izinkan saya dan saya harap bantuannta semua dalam pertarungan Pilkada Gubernur 2018,”ujar Ichsan disambut aplous oleh ratusan relawan dan undangan yang hadir di rumah kita.
Ichsan juga mengatakan, terkait pendampingnya dalam Pilgub, bukan dirinya sendiri yang menentukan. “Ada lima orang yang berembuk dan menentukan siapa pendamping saya nanti, Insha Allah awal bulan dengan saya akan melakukan deklarasi dengan wakil yang akan mendampingi saya dalam Pilgub nanti,” jelasnya.
Bupati Gowa dua periode ini mengungkapkan, sebenarnya siapa wakilnya, sudah dibicarakan di hotel sahid Jakarta beberapa waktu lalu, namun kemudian disepakati bahwa yang pasti duduk mendampinginya, kepastiannya setelah dilakukan survey. ” Dari beberapa nama, saat itu sudah mengerucut menjadi dua nama, yakni bupati Luwu, Andi Mudzakkar dan Bupati Sidrap Rusdi Masse, namun penentuan akhirnya harus dilakukan survey terlebih dahulu,”jelas punggawa.
Dalam moment peresmian rumah kita, Ichsan juga menjelaskan kenapa dirinya sangat bersemangat untuk maju dalam pertarungan Pilgub 2018. Setidaknya menurut dia, ada lima hal yang akan dia lakukan untuk warga sulsel ke depan. Diantaranya adalah, menjaga agar rakyat tidak lapar, memastikan bahwa masyarakat mendapatkan pendidikan hingga kelas 12. Menurut Ichsan, soal pendidikan saat ini, satu siswa masih mendapat anggaran satu juta perorang setiap tahun, hal ini menurut dia masih sangat jauh untuk mewujudkan pendidikan berkualitas.
“Jika ingin mewujudkan pendidikan berkualitas, anggaran persiswa setahun harus ditingkatkan menjadi Rp 3 juta persiswa. Untuk SMA dan SMK setahun anggaran sebanyak Rp1 triliun cukup untuk membiayai sekitar 1 juta siswa dan ini bisa ditanggulangi oleh pemprov,” paparnya. Dia juga memastikan, jika anggaran pendidikan sudah dinaikkan menjadi Rp3 juta persiswa, maka tidak ada alasan lagi adanya pungutan di sekolah.
Selain itu, toleransi beragama juga menjadi penekanannya, serta menjaga keamanan dan ketentraman warga Sulsel juga menjadi salah satu hal yang harus dirasakan oleh masyarakat Sulawesi selatan. ” sekali lagi saya ajakki, kehadiranta jangan menjadi yang pertama dan terakhir, tetapi yang pertama dan selalu hadir di sini di rumah kita,” tutupnya.