Bupati Klaim Beberapa Inovasi dan Penggunaan Dana CSR Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Lutra

LUWU UTARA, Kabartimur.com – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, S. IP, M. Si, mengklaim upaya penurunan balita Stunting di Luwu Utara telah berjalan baik. Ia menyebut angka Stunting Kabupaten Luwu Utara tahun 2021 di angka 12,70 persen, atau di bawah target Nasional yakni 14 persen di tahun 2024.

Hal tersebut dikatakannya saat menjadi pemateri dalam Launching Bapak Bunda Asuh Anak Stunting Tingkat Kabupaten Luwu Utara di Aula Laga-Ligo Kantor Bupati Luwu Utara, Masamba, Jumat (9/12/2022).

Bacaan Lainnya

Ia menyebut ada beberapa inovasi yang diimplementasikan di Kabupaten yang dipimpinnya, terkait percepatan penurunan Stunting.

Baca Juga :   Adhyaksa Award 2024 Wujud Apresiasi Kinerja Kejaksaan RI oleh Masyarakat Indonesia

” Pertama inovasi Kejar Stunting adalah kelas pijat bayi berisiko Stunting yang bertujuan meningkatkan berat badan bayi hingga mencapai berat badan bayi sehat, dan mencegah gagal pertumbuhan dan perkembangan,” sebut Indah.

” Inovasi Getar Dilan atau Gerakan Tanam Sayur di Lahan Pekarangan yang dimaksudkan masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangannya,” sambungnya.

Selain inovasi tersebut, Indah juga menyebut inovasi ANC Hypnoterapy dan Hipnogreen sebagai inovasi dalam penurunan Stunting yang terus diaplikasikan di Luwu Utara.

Selain itu, kata Bupati, Tenaga Kesehatan yang tergabung dalam penugasan Nusantara Sehat di daerah terpencil di Luwu Utara ikut berkontribusi dalam penurunan Stunting di Bumi Lamaranginang.

Juga peran aktif dari masyarakat, peran dari teman-teman Nusantara Sehat juga cukup membantu untuk Kecamatan Rampi. Begitu juga Kecamatan Rongkong yang tadinya tertinggi kedua, juga mengalami penurunan.

Baca Juga :   Luwu Utara Butuh Lompatan Tiga Tingkatan Raih Kabupaten Layak Anak

Terlepas dari itu, Bupati juga menyampaikan percepatan penurunan Stunting di Luwu Utara mendapat dukungan dari Pemerintah, Dunia Usaha, dan lembaga serta organisasi.

” Dukungan penganggaran dari APBN, APBD, termasuk dari CSR, ada beberapa kegiatan Kita yang dibiayai juga dari CSR dari Perbankan,” ungkap Politisi Golkar ini. (Red/Yustus)

Pos terkait