WASIOR – Bupati Teluk Wondama Bernadus Imburi, Papua Barat memperingatkan Dinas Pendidikan agar tidak terus-terusan membangun sekolah baru. Apalagi jika memaksakan setiap kampung harus ada satu SD.
“Tidak harus satu kampung satu SD. Bangun kemari tidak ada guru lagi, sekolah kosong muridnya mungkin hanya 10. Lebih baik dua kampung tetapi satu sekolah. Jangan kampung baku dekat baru bangun dua sekolah. Nanti siapa yang mau sekolah di situ, “ ujar Imburi.
Bupati menyampaikan itu pada saat pemaparan rencana kerja (Renja) OPD tahun 2019 di Gedung Sasana Karya di Isei, baru-baru ini.
Menurut Bupati konsep satu kampung satu sekolah belum bisa diterapkan di Wondama. Selain karena jumlah siswa maupun ketersediaan guru belum memadai, sebagian besar kampung di Wondama letaknya berdekatan. Karena itu sebaiknya cukup satu sekolah saja untuk melayani dua kampung yang berdekatan.
“Misalnya kampung Rasiei. Dulu orang tahu hanya Rasiei tetapi sekarang ada kampung Torey juga. Dulu kampung satu saja tapi di pecah. Jangan ada dua sekolah di situ. Jangan ada dua pustu di situ nanti tidak ada mantra. Jangan ada dua sekolah di situ nanti tidak ada guru, “ katanya mencontohkan.
Bupati juga minta Dinas Pendidikan melakukan distribusi guru dengan baik agar proses belajar mengajar pada semua sekolah tetap dapat berjalan meskipun tidak bisa maksimal karena keterbatasan jumlah guru.
“Perhatikan guru-guru dengan baik. Coba dinas pendidikan cek baik-baik dulu banyak tempat yang tidak ada guru, “ pesan orang nomor satu Wondama ini.
Sesuai data dari Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Hanock Mariai Kabupaten Teluk Wondama sejauh ini telah membangun 56 SD dan 15 SMP yang tersebar di 13 distrik yang ada. Adapun jumlah guru PNS sebanyak 316 orang dan sekitar 200 orang merupakan guru honorer. (Nday)