Bonepay: Manuver MUI Terbaca, Yang Jelas Edy Budoyo Berpasangan Dengan Hermus

Manokwari–Politisi Partai Perindo Papua Barat, Marinus Bonepay mengatakan Pertemuan MUI yang digelar pada Minggu, 17 Mei lalu dengan agenda Penjaringan Bakal Calon Wakil Bupati Manokwari telah terbaca.

Meski demikian hal tersebut tidak mengundurkan kesolidan partai koalisi dalam mendukung bakal calon bupati dan wakil bupati, Hermus Indou dan Edi Budoyo.

“Manuver MUI itu sudah kami baca, tapi kami selaku salah satu partai koalisi tegaskan bahwa pasangan Hermus dan Edi Budoyo masih solid tak tergantikan,” Kata Ketua DPW Perindo Papua Barat, Marinus Bonepay, Kamis (28 Mei 2020).

Dirinya menyayangkan MUI sebagai lembaga keagamaan yang harusnya lebih fokus mengurus masalah keumatan ikut memperbincangkan figur-figur calon wakil bupati.

“Itu ranah kami para partai politik bukan urusan lembaga keagamaan seperti MUI maupun lembaga agama lain,” Jelas Bonepay sembari mengatakan terlepas dari urusan itu bukan berarti dirinya mencampuri urusan Internal MUI.

“Kalau mau menggantikan 02, itu merupakan pekerjaan besar jadi pada dasarnya Partai politik hanya mencari figur pengganti almarhum pak Demas, tidak ada pengganti 02 itu tidak ada, jadi saya kira yang dilakukan MUI itu jadi bomerang bagi organisasi itu sendiri,” lanjut Bonepay

Menurutnya, sikap yang ditunjukkan MUI dengan melakukan penjaringan calon wakil bupati tersebut akan menjadikan citra yang buruk bagi organisasi tersebut, padahal organisasi itu bersifat keagamaan.

Baca Juga :   Mulai 9 Maret,Trigana Air Terbang Reguler Manokwari-Jayapura

“Apa yang dilakukan MUI untuk menjaring 02 (Calon Wakil Bupati) untuk mendampingi siapa itu kita sudah tau, jadi mohon kita tidak mau melakukan pekerjaan dari Nol lagi,” tegas Bonepay.

Dirinya menambahkan, Hermus Indou menjadi pilihan pengganti Demas Mandacan, dikarenakan figur Hermus dianggap memiliki bobot dan nilai jual politik yang tidak diragukan, Nasionalis serta elektabilitas yang layak memimpin Manokwari.

Meski demikian Bonepay mengatakan proses pergantian Demas Mandacan ke Hermus Indou dalam internal setiap partai politik pengusung tentu berbeda, terutama mengenai rekomendasi partai yang sedari awal sudah dikeluarkan oleh beberapa parpol termasuk Perindo Manokwari.

Sebelumnya, MUI kemudian menggelar konfrensi pers di salah satu resto di jalan Taman Ria Manokwari. Usai menggelar Konfrensi pers, Sekertaris MUI Kabupaten Manokwari, Rustam M.Pd, kemudian mengirim Pres Rilis ke redaksi media ini melalui pesan WhatsApp. Rabu, 26 Mei 2020 lalu

Dalam Pres Rilis yang ditanda tangani pada Senin, 25 Mei 2020 itu menyebutkan bahwa, mencermati dinamika yang berkembang akhir-akhir ini pasca pertemuan/dialog MUI dan Ormas Islam Tingkat Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari Ahad, 17 Mei 2020, supaya tidak menimbulkan salah persepsi terhadap kegiatan tersebut serta tidak menimbulkan fitnah dan keresahan ditengah masyarakat umumnya dan khusus umat Islam.

Baca Juga :   Hari Kebangkitan Nasional, Mambor Dorong Generasi Muda Wondama Lahirkan Kreativitas dan Inovasi

“Perlu kami jelaskan bahwa salah satu tugas dan fungsi MUI adalah melakukan berbagai usaha antara lain memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat, merumuskan kebijakan dakwah islam, memberikan nasehat dan fatwa, merumuskan pola hubungan keumatan dan menghubungkan para Ulama dan Umaroh”

Dikatakan bahwa melihat dan menyadari akan tugas dan fungsi tersebut, MUI Manokwari merasa perlu memberikan bimbingan dan nasehat terkait kriteria figur pemimpin yang baik untuk memimpin Daerah ini kedepan.

“Maka MUI Manokwari merasa perlu mengadakan dialog terbatas dengan Ormas Islam baik di tingkat Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari” Jelasnya

Berdasarkan pemikiran tersebut diatas dan setelah melihat adanya upaya-upaya yang ingin mengarahkan dan membangun opini bahwa acara dialog tersebut mengarah pada kegiatan politik praktis maka dikesempatan ini perlu diluruskan sebagai berikut.

1. Bahwa kegiatan dialog dengan para pimpinan ormas Islam pada tanggal 17 Mei 2020 adalah murni inisiatif Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Manokwari setelah mempertimbangkan tugas dan fungsi MUI sebagaimana telah kami jelaskan diatas tanpa ada intervensi daripohak manapun dan siapun juga.

2. Bahwa Pengurus Majelis Ulama Indonesia MUI Kabupaten Manokwari tidak akan membawah organisasi ini ke arah politik praktis, karena itu adalah tugas dari Partai politik, namun MUI merasa perlu mengadakan dialog terbatas dengan pimpinan ormas Islam untuk melihat dan mendiskusikan kriteria figur terbaik yang telah diajukan oleh Partai Politik.

Baca Juga :   KRI Panah 626 Bersama Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat Berlabuh di Manokwari

3. Bahwa menurut kami acara dialog tersebut tidak menyalahi pedoman Organisasi AD/ART MUI serta tidak membawah Organisasi ke arah Politik Praktis.

4. Bahwa, dalam acara dialog tersebut, semua pimpinan ormas Islam yang hadir menyatakan bahwa waktu yang digunakan berdialog ini dan narasi undangan yang digunakan berpotensi menimbulkan multi tafsir sehingga disarankan agar acara dialog tidak dilanjutkan sehingga dengan sendirinya acara dialog tersebut tidak menghasilkan keputusan apapun.

5. Bahwa dengan memperhatikan berbagai masukan dan saran sesuai 4 di atas Dewan Pimpinan Majelis Ulama MUI Kabupaten Manokwari mengakui dan menyadari bahwa narasi dan waktu kegiatan ini kurang tepat sehingga kami merasa perlu menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak.

6. Bahwa atas kehilafan dan kesadaran ini, kami Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia MUI Kabupaten Manokwari menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat untuk mengambil keputusan lebih lanjut.

Pres Rilis ditandai tangani oleh Ketua MUI Kabupaten Manokwari H. Baharudin Sabollah dan Sekertaris MUI Manokwari Rustam, M. Pd.(AD)

Pos terkait