MANOKWARI- Kapolres Manokwari menepis informasi dan foto viral yang beredar tentang seorang ibu yang merupakan tersangka berinisial SM (34) sedang menyusui anaknya di dalam sel tahanan.
Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi menjelaskan Penangkapan terhadap SM karena tersangkut tindak pidana membawa atribut bercorak bendera bintang kejora terjadi pada tanggal 2 september 2019, di Bandar Udara Rendani Manokwari.
“Hari Senin 2 September yang bersangkutan ditangkap dan dilakukan pemeriksaan karena tersangkut tindak pidana. Keesokan harinya dikunjungi oleh 4 orang keluarga dengan membawa seorang bayi dan langsung diterima anggota Tahti, kemudian menuju ke ruang besuk,” Jelas Kapolres Manokwari AKBP. Adam Erwindi, kamis (12/9/19).
Kemudian tanpa sepengetahuan seorang pengunjung menyerahkan bayi kepada SM dan diberikan ASI. Sebelum kejadian itu, pihak Kepolisian sama sekali belum menerima pernyataan dari SM yang mana menjelaskan berstatus sebagai seorang ibu yang sedang menyusui.
“Bayi kemudian diserahkan kepada SM dan barulah diketahui itu adalah anaknya. Kondisi ruang tamu pengunjung pada sel tahanan yang kecil dan terlalu terbuka membuat dirinya menyusui dalam ruang tahanan, padahal jika dilaporkan pasti petugas akan mengarahkan pada ruang ibu menyusui/Laktasi yang telah disiapkan,” tambah Kapolres Adam.
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), Polres Manokwari telah menyiapkan ruang khusus ibu menyusui/Laktasi yang terletak pada SatIntelkam dan Satlantas Polres Manokwari.
“Ruang menyusui sudah ada dan kami tidak membatasi seorang ibu untuk menyusui anaknya, apalagi harus dilakukan dalam sel tahanan. Kejadian ini sama sekali tidak diberitahukan kepada petugas bahwa yang bersangkutan ingin menyusui anaknya, dan akhirnya beredar sejumlah foto yang viral seolah-olah ada bayi dalam sel,” imbuhnya.
Kapolres menegaskan foto tersebut diambil tanpa sepengetahuan. Alhasil sejumlah petugas piket juga menjalani proses pemeriksaan secara disiplin.
“Adanya foto seperti itu petugas juga saya periksa secara disiplin. Mereka menyebarkan foto itu pasti ada misi tertentu untuk mendiskreditkan Polres Manokwari yang telah menangani kasus ini,” pungkasnya. (sgf)