BBM Naik, Pemkab Wondama Anggarkan 2,7 Miliar untuk Tekan Inflasi

WASIOR – Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,7 miliar dalam Perubahan APBD tahun 2022 untuk belanja perlindungan sosial dalam rangka penanganan inflasi daerah pascakenaikan harga BBM bersubsidi.

Wakil Bupati Andarias Kayukatuy menjelaskan, anggaran tersebut antara lain dipergunakan untuk menambah belanja subsidi terhadap dua kapal swasta yang selama ini melayani rute Wasior-Manokwari PP yakni KM Ekspress Bahari dan KM Margareth.

“Sehingga tidak terjadi kenaikan harga tiket, “terang Andi, panggilan karib Andarias Kayukatuy pada pembukaan rapat paripurna DPRD dengan agenda pembahasan Perubahan APBD tahun 2022 di gedung DPRD di Isei, Jumat (30/9/2022).

Sebelumnya Bupati Hendrik Mambor kepada awak media menjelaskan skema yang dipersiapkan Pemkab Teluk Wondama untuk menjaga inflasi pasca kenaikan harga BBM adalah dengan memberikan subsidi transportasi terutama transportasi laut dan darat.

Baca Juga :   NPHD Diteken, KPU Wondama Terima Dana Pilkada 2024 Rp35 Miliar

Tujuannya agar penyedia layanan transportasi tidak menaikan tarif transportasi yang bisa berdampak pada meningkatnya harga barang.

“Kalau kita berikan subsidi kita harapkan mereka tidak naikkan tiket. Jadi kita akan siapkan subsidi sampai kepada ojek, itu juga kita berikan subsidi. Itu kebijakan yang dibuat oleh Pemda supaya membatasi kenaikan harga barang, “ jelas Mambor.

Dalam rapat kerja dengan DPRD beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Perhubungan Bernadus Setiawan mengungkapkan pihaknya telah menerima surat pemberitahuan dari KM Ekspress Bahari dan KM Margareth perihal kenaikan tarif kapal.

“Sudah ada surat dari mereka untuk menaikan tiket kapal. Naiknya 100 ribu jadi untuk Ekspress (KM Ekspress Bahari) untuk (tiket) ekonomi dari 325 ribu menjadi 425 ribu. Begitu juga Margareth.

Jadi kenaikan rata-rata 30 persen. Tapi kita minta ditahan dulu karena perlu dibicarakan dulu, “kata Bernard.

Baca Juga :   Target Terlalu Tinggi, PAD Wondama Hanya Terealisasi 12 Persen

Warga Teluk Wondama sendiri berharap kenaikan harga BBM tidak diikuti dengan kenaikan tarif kapal maupun tarif angkutan darat khususnya ojek.

Kalaupun harus naik, kenaikannya diharap tidak terlalu tinggi sehingga tidak semakin menambah beban masyarakat.

“Kalau bisa tidak usah naik ka, karena sekarang semua mahal. Barang-barang naik semua. Kasihan kitorang masyarakat kecil ini.

Jadi pemerintah tolong atur baik supaya masyarakat jangan semakin tambah susah, “kata Maria Karubuy, seorang ibu rumah tangga di kota Wasior.

Untuk diketahui, Pemkab Wondama sudah lebih dari 10 tahun menggelontorkan anggaran untuk belanja subsidi dua kapal swasta tersebut. Dalam APBD induk tahun 2022, belanja subsidi yang dialokasikan untuk dua kapal tersebut mencapai 6,2 miliar. (Nday)

 

Pos terkait