WASIOR – Dua distributor BBM di Kabupaten Teluk Wondama yaitu PT.Papua Bumi Kasuari (PBK) dan KSU Cinta Nelayan mengakui persediaan premium (bensin) bersubsidi untuk bulan Oktober sudah habis.
Kendati demikian kedua APMS itu menjamin sampai akhir Oktober nanti tidak terjadi kelangkaan BBM di Wondama khususnya di kota Wasior.
Pasalnya, PBK maupun KSU Cinta Nelayan masih memiliki persediaan BBM nonsubsidi jenis pertalite dan pertamax.
Adapun pertalite dan pertamax sengaja didatangkan untuk menggantikan kuota premium bersubsidi Teluk Wondama yang telah mengalami pemangkasan sebanyak 120 kilo liter oleh BPH Migas.
“Untuk premium memang sudah menipis tapi besok atau lusa datang 25 Kl pertalite untuk antisipasi kelangkaan. Jadi dengan tambahan pertalite kami yakin sampai akhir bulan ini aman, “ujar manajer PT.PBK Wasior Jan Muabuay pada rapat koordinasi penyaluran BBM bersubsidi yang digelar Pemkab Wondama di Gedung Sasana Karya di Rasiei, baru-baru ini.
Pimpinan KSU Cinta Nelayan, Darman juga menyebut, stok premium milik mereka untuk bulan Oktober sudah habis per 13 Oktober 2020.
Yang tersisa hanya untuk jatah beberapa kampung di Distrik Roon. Namun demikian stok pertalite maupun pertamax masih cukup banyak sehingga dia yakin kelangkaan BBM tidak akan terjadi.
“Kuota premium kami dari 110 ton sekarang tinggal 80 ton. Dan stok untuk Oktober memang sudah habis tapi pertalite dan pertamax masih banyak. Itu memang kami siapkan untuk antisipasi kelangkaan kalau bensin kuning (premium subsidi) habis, “ujar Darman pada rakor yang dihadiri Pjs Bupati Abdullatief Suaeri.
Kepala Dinas Perindagkop Ekbertson Karubuy mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari Pertamina terkait pemangkasan kuota premium sebesar 34 persen atau mencapai 120 Kl oleh BPH Migas.
Dia menyebut, akibat pengurangan kuota tersebut, stok premium di tingkat APMS maupun pengecer rata-rata hanya bertahan selama 2 minggu saja.
Hal itu pula yang menjadi alasan pihaknya menerbitkan Surat Edaran ke setiap pengecer agar membatasi penjualan premium bersubsidi untuk mencegah terjadi aksi borong oleh warga.
Namun demikian, dengan masuknya pertalite dan pertamax, Ekber yakin tidak akan terjadi kelangkaan BBM di Wondama paling tidak sampai akhir Oktober nanti.
“Dengan kondisi ini kami analisa premium akan habis dalam 2 minggu. Tapi kalau kelangkaan tidak mungkin karena masih ada pertalite dan pertamax. Jadi kami harapkan pengecer taat dengan surat edaran agar premium juga bisa bertahan sampai akhir bulan dan tidak ada kelangkaan, “ kata Ekber.
Adapun Pjs Bupati Abdullatief Suaeri menyatakan Pemkab akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga agar tidak sampai terjadi kelangkaan BBM yang bisa memunculkan keresahan di tengah masyarakat.
“Harus ada langkah yang diambil agar tidak ada keresahan di masyarakat, terutama karena saat ini kita sedang dalam masa Pilkada. Jadi saya harapkan para distributor agar benar-benar memastikan tidak ada kelangkaan, “ ujar Suaeri. (Nday)