Warga Minta Jalan Wasior-Aisandami Dibuat Tembus Hingga Kampung Mesan di Perbatasan Wondama-Nabire

WASIOR – Warga Distrik Teluk Duairi Kabupaten Teluk Wondama minta pemerintah melanjutkan jalan ruas  Wasior-Aisandami-Yopanggar  hingga tembus ke Kampung/Dusun Mesan yang berada di titik perbatasan Teluk Wondama dengan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Kampung/Dusun Mesan secara administratif merupakan bagian dari Kampung/Desa Yopanggar, Distrik Teluk Duairi. Dusun kecil ini terletak di bagian timur Kabupaten Teluk Wondama yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nabire.

Jarak Kampung Yopanggar menuju Dusun Mesan diperkirakan sejauh kurang lebih 30 Km. Selama ini warga menempuh dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di tengah hutan.

“Kami minta jalan Trans Papua Barat dari Wasior ke Yopanggar dibuka sampai ke Kampung Mesan yang ada di perbatasan Wondama dengan Nabire, “kata Yoram Rumbobiar, warga Dusun Mesan pada acara reses anggota DPR Papua Barat Fery Auparay di Kampung Aisandami, baru-baru ini.

Baca Juga :   Target Produksi Jagung Kering di Wondama 150 Ton Tahun Ini, Pendapatan Petani Rp10 Juta

Rumbobiar menyampaikan Dusun Mesan masih terisolir karena tidak ada jalan darat yang menghubungkan wilayah itu dengan daerah luar.

Hal itu membuat penduduk setempat menjadi tertinggal dan terbelakang karena jarang mendapatkan sentuhan pembangunan.

“Tidak ada jalan sampai ke Mesan jadi masyarakat susah sekali. Selama ini masyarakat jalan kaki lewat hutan jadi kami minta pemerintah buat jalan tembus sampai ke Kampung Mesan, “ucap Rumbobiar.

Fery Auparay selaku anggota DPR Papua Barat dari daerah pemilihan Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Kaimana berjanji akan memperjuangkan aspirasi warga agar terbuka jalan Trans Papua Barat hingga tembus ke Dusun Mesan.

Menurut Auparay, wilayah perbatasan antar provinsi seperti Dusun Mesan harus mendapatkan perhatian khusus karena menjadi cerminan harga diri pemerintah provinsi Papua Barat.

Adapun ruas Wasior-Aisandami-Yopanggar berstatus jalan pronvisi sehingga menjadi tanggung jawab Provinsi Papua Barat.

Baca Juga :   Musrenbang, Kampung Rado Butuh MCK, Intake Air Bersih Hingga Mesin Parut Sagu

“Kami akan kita usulkan ke Dinas PUPR supaya ini diteruskan. Karena ini perbatasan antara Kabupaten Teluk Wondama dengan Nabire, Provinsi Papua Tengah, ini menjadi harga diri Pemerintah Provinsi Papua Barat, “ucap Auparay.

Terlebih lagi, lanjut kader Partai Golkar ini, Dusun Mesan sejauh ini masih terisolir sehingga mendesak untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Sebab akses jalan menjadi variabel penting untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Salah satu yang bisa membuka akses perekonomian adalah jalan darat karena lewat laut tidak bisa (letak kampung jauh dari pantai). Oleh karena itu 25 sampai 30 kilo yang sisa ini harus diselesaikan dalam waktu dekat ini, “ujar Auparay.

Pembukaan jalan tembus hingga Dusun Mesan, lanjut Auparay, juga layak menjadi prioritas Pemprov Papua Barat untuk mendukung agenda rohani skala besar yang akan dilaksanakan di Teluk Wondama pada 2027.

Baca Juga :   Pendaftaran Ditutup, KPU Teluk Wondama Nyatakan Hanya Dua Paslon yang Diterima

Yaitu Sidang Sinode ke-19 Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua yang dihadiri ribuan umat dari berbagai wilayah se Tanah Papua.

“Mengingat 2027 itu ada agenda besar jadi Teluk Wondama pasti menjadi tujuan wisata rohani. Sehingga 2026 sampai 2027 harus semua selesai terutama yang berlabel (jalan) provinsi harus selesai,” tutup mantan calon wakil bupati Teluk Wondama pada Pilkada 2020. (Nday)

 

Pos terkait