Makassar– Irjen Polisi Burhanuddin Andi berhasil mempertahankan disertasinya, dalam promosi doktor di Gedung Auditorium Al Jibra, Kampus UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (5/3/2016).
Promosi doktor mantan Kapolda Sulselbar ini dihadiri sejumlah pakar. Seperti pakar komunikasi politik Effendi Gozali dan pakar pemasaran Hermawan Kartajaya. Tak hanya itu, sejumlah raja dan perwakilan kelembagaan adat, juga menghadiri promosi doktor perwira Polri ini. Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla juga menghadiri. “Pak JK juga hadir,” ujar Sudirman Numba, keluarga dan sekaligus Koordinator Sahabat Burhanuddin Andi seperti.
Adapun tim penguji Burhanuddin Andi yaitu, Prof La Ode Husein, Prof Muin Fahmal, Dr Muhammad Syarif, Prof Ma’ruf Hafiedz, Prof Sufirman Rahman, Prof Syamsuddin Pasamai dan Dr Hamsa Baharuddin. Bur yang disebut-sebut akan maju di Pilgub Sulsel, kini bergelar doktor Ilmu Hukum. Ia mengangkat disertasi dengan judul “Mewujudkan Fungsi Kepolisian Republik Indonesia, dalam Negara Hukum Demokrasi Berbasis Kearifan Budaya Lokal Sulawesi Selatan.”
Memajukan Sulsel dengan mengangkat kearifan budaya lokal Sulsel. Itu jadi alasan Burhanuddin Andi untuk maju di pilgub mendatang.
Hal itu diungkapkannya, bersamaan dengan momen promosi doktor Burhanuddin di Auditorium Al Jibra, Kampus UMI, Makassar, Sabtu (5/3/2016).
Namun Burhanuddin tetap menunggu respon dari masyarakat. “Mudah-mudahan banyak yang mendukung dan saya tidak akan menolak. Tapi kalau tidak ada yang mendukung, surveinya tidak baik, saya akan cari yang terbaik,” pungkasnya. Puang Bur, sapaan akrab perwira Polri ini menyebut, dukungan masyarakat adalah modal utama untuk maju. Tanpa itu, tak mungkin dirinya melangkah.
“Kalau ada yang tanya soal Pilgub, saya jawab seperti ini, bahwa kalau memang itu amanah dari masyarakat, kenapa kita harus tolak. Kalau saya menolak berarti saya tidak menjalankan kearifan lokal,” cetusnya yang disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir dalam promosi doktor itu.
“Dengan kearifan lokal sipakatau, sipakainge, sipakalebbi, kita terapkan di masyarakat, dan masyarakat damai tidak ada lagi perselisihan. Saya pikir ini baik dimanfaatkan dalam pembangunan,” tambah Puang Bur. Memang ada yang berbeda dengan ujian promosi doktor Burhanuddin.
Hampir semua tamu yang hadir mengenakan pin dengan tulisan, Sahabat Burhanuddin Andi, Sukseski’ Jenderal. Pin itu hanya disimpan di atas meja, dekat pintu masuk gedung. Meja itu dijaga oleh dua orang pria, tugasnya hanya satu, menawarkan dan memberikan pin itu kepada setiap orang yang memasuki ruangan. Setiap orang yang masuk, bebas untuk mengambil pin itu, bahkan ada yang mengambil lebih dari satu. Kemudian dipasang di baju, bahkan beberapa beberapa pemuda yang ikut hadir, memasang pin itu di tasnya.
Lapora; Azis Umar