WASIOR, Kabartimur.com– Wakil Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Anthonius Alex Marani mengharapkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bisa menopang Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu.
Untuk itu Alex, demikian panggilan karib orang nomor dua Pemkab Wondama itu mendorong percepatan operasional Koperasi Merah Putih sehingga bisa menjadi mitra dalam pelaksanaan MBG. Khususnya dalam penyediaan bahan baku seperti sayur-sayuran, telur, ikan, daging juga bumbu-bumbuan.
“Kami harapkan koperasi ini bisa segera berjalan secepatnya sehingga dapur umum (dapur MBG) bisa bermitra dengan Koperasi Merah Putih. Jadi bahan-bahan (bahan baku) yang dibeli koperasi dari masyarakat di kampung-kampung, dapur umum (dapur MBG) langsung ambil dari koperasi, “kata Alex usai rapat koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Markas Kodim 1811/Teluk Wondama di Rasiei, baru-baru ini.
Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama menargetkan MBG di wilayah itu mulai berjalan pada 18 Agustus mendatang dengan sasaran penerima manfaat untuk tahap pertama sebanyak 3.642 pelajar.
Wakil Bupati memperkirakan Wondama akan kewalahan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk MBG terutama pada komoditas tertentu seperti buah-buahan, bumbu-bumbuan juga daging.
Karena itu, dia mendorong Pemerintah Kampung juga elemen masyarakat lainnya memulai gerakan menanam bersama dengan fokus pada komoditas pertanian yang dibutuhkan MBG.
“Kita sangat membutuhkan buah seperti pisang, melon, semangka jadi saya rasa untuk tahap awal mungkin kita akan kewalahan jadi kita harus menerima dari luar. Tapi tahun depan itu, kita sudah harus menanam. Karena kebutuhan buah saja untuk satu dapur saja, melon itu 1.500 butir perbulan persatu dapur. Jadi kebutuhan buah yang sangat besar, “kata Wabup.
Alex juga berharap Pemerintah Kampung dan Pemerintah Distrik turut berperan aktif menggerakkan masyarakat agar memanfaatkan peluang ekonomi yang terbuka dari adanya MBG dengan melakukan gerakan menanam juga beternak.
“Kita perlu pasokan telur, ikan, daging. Jadi kita harus punya kemauan untuk harus bisa karena masyarakat bisa dapat uang dari situ,” ujar mantan Kepala Distrik Wasior ini.
Komandan Kodim 1811/Teluk Wondama, Letkol Inf Budi Setiadi pada kesempatan yang sama juga mendorong perlunya ada gerakan menanam juga beternak untuk agar bahan baku untuk MBG di Teluk Wondama tidak perlu didatangkan dari luar.
“Kebutuhan MBG ini sangat besar. Telur saja, dari perhitungan kita, dibutuhkan ratusan rak setiap bulan persatu dapur. Buah-buahan itu, semangka misalnya perlu 1.500 butir setiap bulan untuk satu dapur, pisang 72 tandan satu dapur. Jadi besar sekali, “ungkap Dandim.
Terkait Koperasi Merah Putih, Sekretaris Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Teluk Wondama, Maria Sri Suliyati menuturkan, sejauh ini dari 75 kampung dan satu kelurahan di Wondama, sebanyak 42 diantaranya telah mengantongi akta pendirian Koperasi Merah Putih dan sedang dalam proses pengurusan badan hukumnya.
“Kami sudah sampaikan agar Koperasi Merah Putih di setiap kampung itu nantinya bermitra dengan MBG. Jadi mereka yang siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan nanti dari MBG beli dari situ, “jelas Sri. (Nday)