WASIOR – Pemukiman transmigrasi SP-2 di Kampung Werianggi, Distrik Nikiwar Kabupaten Teluk Wondama dijadwalkan mulai ditempati warga transmigran pada bulan Juni nanti.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Teluk Wondama, Adhar menyebutkan, dari total 202 rumah yang direncanakan dibangun di SP-2, saat ini 15 unit telah rampung 100 persen dan siap dihuni.
Sejumlah fasilitas pendukung seperti balai kampung dan rumah untuk kepala unit pemukiman transmigrasi juga telah terbangun. Termasuk lahan pekarangan serta satu (LU-1) dengan luas total 1 hektar untuk masing-masing transmigran.
“Tahun lalu ada pembangunan 15 rumah dan direncanakan penempatan tahun ini. Sesuai permintaan pusat dijadwalkan pada Juni sampai Juli, “ungkap Adhar ditemui di kantor Disnakertrans di Isei, Jumat lalu (20/5/2022).
Seperti di SP-1 yang sudah ditempati sejak beberapa tahun lalu, pemukiman transmigrasi SP-2 Werianggi juga merupakan transmigrasi lokal yang mana pesertanya mengutamakan warga lokal setempat baru kemudian warga lain yang merupakan penduduk Kabupaten Teluk Wondama.
Adhar menuturkan untuk penempatan tahap pertama, pihaknya telah mendapatkan nama calon transmigran yang akan menempati 15 rumah tersebut. Selanjutnya nama transmigran dimaksud akan ditetapkan dengan SK bupati.
“Kalau 15 rumah itu sudah ada warganya. Jadi warga yang di sana yang kita dahulukan dan warga lokal setempat yang kita utamakan. Yang penting sudah 17 tahun ke atas dan belum berkeluarga juga kita terima supaya nanti dia berkeluarga sudah ada rumah,”kata eks Kepala Bidang Transmigrasi itu.
Selain rumah dan lahan usaha, warga transmigran akan diberikan jaminan hidup atau jatah hidup (jadup) selama 6 bulan pertama. Adhar menuturkan, pihak Dinas Transmigrasi Provinsi Papua Barat telah berkoordinasi dengan dirinya terkait jadup.
“Jatah hidup untuk 6 bulan itu ditanggung Provinsi. Tadi dari Provinsi bertemu saya terkait itu, “ujar Adhar.
Sementara itu untuk sisa rumah di SP-2 Werianggi yang belum terbangun sebanyak 202 unit, Adhar memastikan pembangunan akan dilakukan kembali pada tahun 2023 hingga 2024.
“Harapan tahun depan minimal 50 sampai 100 rumah. Karena kalau terlalu sedikit, kita di Papua ini cost yang kita keluarkan tidak sebanding,” pungkas Adhar.
Sebagai informasi di Kabupaten Teluk Wondama telah memiliki 4 kawasan transmigrasi yaitu di Sobei dan Sobei Indah, Distrik Teluk Duairi sebanyak 250 KK, di Warayaru Distrik Teluk Duairi sebanyak 150 KK dan SP-1 Werianggi sebanyak 150 KK. (Nday)