Tiga Kecamatan di Kabupaten Enrekang masuk Kategori rawan  Bencana Longsor

 

Enrekang kabartimur.com–Masyarakat di desa Bungin dan tetangganya desa Bulo, Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang, semakin hari semakin dihantui rasa cemas dan takut, lantaran akses jalan satu satunya, yang menghubungkan kedua desa tersebut landasan penyangganya sudah goyang bila dilalui dan nampaknya sudah terancam ambruk akibat pergeseran tanah.

 

Menurut salah seorang personil dari tim Reaksi Cepat (TRC). Muh. Aldy Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Enrekang saat melakukan peninjauan di lokasi mengatakan bahwa pondasi yang menjadi tumpuan jembatan sudah bergoyang

bahkan sudah ada yang roboh akibat terjadinya rembesan air hujan.

 

“Pada saat terjadi hujan tidak ada drainase atau irigasi yang mampu mengairi air. Sehingga, air hujan merembet dan mengikis tanah yang menjadi tumpuan jembatan. Karena tidak mampu menahan air yang volumenya banyak, maka pondasi jembatanpun ambruk,” jelas Aldy. (4/11).

Baca Juga :   Hj.Dwiyanti Musrifah Basli, Pimpin Sosialisasi UP2K-PKK di Bontomatene

 

Sementara saat ini pihak BPBD Kabupaten Enrekang baru sebatas melakukan survey sehingga warga setempat mengharapkan agar Badan Penanggulangan bencana untuk secepatnya melakukan langkah antisifatif sebelum jembatan tersebut belum roboh.

 

Untuk sementara menurut Kepala Seksi Rekontruksi BPBD Kabupaten Enrekang Syawal, mengatakan bahwa  pihaknya beru sebatas menghimbau kepada warga, khususnya warga di Desa Bungin dan Desa Bulo, agar tetap waspada saat melintasi jembatan tersebut.

 

“Warga perlu waspada pada saat melewati jembatan. Terlebih bagi pengendara roda dua maupun kendaraan roda empat, terutama pada saat hujan turun,” kata Sawal. (Zaini).

 

Pos terkait