Tidak Ada Kepastian, Rombongan KNPI Akhirnya Menuju Rumah Jabatan Bupati

Toraja Utara, Kabartimur.com- Meski sudah melakukan negosiasi selama kurang lebi 2,5 jam, Wakil Bupati Toraja Utara ternyata tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan kepada para pemuda yang tergabung didalam wadah KNPI.

Keterbatasan wakil Bupati dalam mengambil keputusan, membuat negosiasi tersebut tidak menemukan solusi, dimana wakil Bupati yang hadir menemui para pemuda mengaku hanya sebatas menampung aspirasi dan melanjutkan aspirasi tersebut kepada Bupati.

Bacaan Lainnya

Sementara pemuda KNPI mengaku bahwa upaya negosiasi sudah dilakukan sejak lama, hanya saja para pemuda ini sudah mengaku trauma karena hasil negosiasi yang difasilitasi langsung oleh dewan perwakilan rakyat tidak diindahkan oleh Bupati.

Baca Juga :   Pertemuan Kapolres dengan Ketua KNPI dan Ketua OKP Dilakukan Secara Tertutup. Apa Urgensinya?

Untuk itu, para pemuda yang ingin memperjuangkan gedung pemuda sebagai sekertariat KNPI terpaksa menilai bertatap muka langydengan Bupati adalah jalan terakhir, meskipun beberapa waktu lalu perwakilan dari KNPI ini sudah perna ditolak di kediaman namun hal tersebut tidak mengurangi semangat mereka untuk kembali menuju kediaman.

” Awalnya kami sudah diberikan tiga ruang di gedung ini, ternyata pertemuan yang dihadiri oleh sekertaris daerah dan difasilitasi oleh DPRD itu dianggap tidak ada oleh Bupati, kemudian pada hari ini pak wakil juga ternyata masih dibatasi oleh pak Bupati sehingga kami harus terpaksa menuju kediaman untuk memperjuangkan gedung kami ini seluruhnya” Terang Anto Palimbong di gedung Pemuda yang saat ini sudah terpasang plang PTSP.

Sesuai dengan pantauan media, meski sebelumnya dalam kesepakatan antara pemerintah daerah dengan para pemuda yang difasilitasi oleh DPRD bahwa tiga ruangan di gedung tersebut boleh digunakan oleh KNPI.

Baca Juga :   Ketua KPU: Beban Kerja Penyelenggara Jadi Tantangan Berat Pemilu 2024

Hanya saja selama proses negosiasi terus berlanjut ternyata ada keluhan dari PTSP mengenai kebutuhan ruangan. Dengan dasar tersebut maka KNPI mengaku siap mengalah untuk hanya menggunakan dua dari tiga ruangan yang disepakati sebelumnya. Sudah rela menggunakan hanya dua ruangan ternyata keinginan bupati untuk gedung tersebut digunakan seluruhnya oleh PTSP. Sama-sama ngotot, KNPI kemudia meruba sikap mereka untuk memperjuangkan keseluruhan dari gedung tersebut. (Red/*)

Pos terkait