Target Diresmikan Tahun Ini, Mambor : Gereja Baru Jemaat GKI Syaloom Wasior Perkuat Nilai Tanah Peradaban

WASIOR, Kabartimur.com– Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menilai gedung gereja baru Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Syaloom Wasior yang cukup besar dan megah akan semakin mempertegas status Teluk Wondama sebagai Tanah Peradaban Orang Papua.

Mambor menargetkan pembangunan gedung gereja dengan ukuran 53 x 25meter dapat tuntas dan diresmikan dalam tahun ini juga.

“Ini salah satu bangunan yang akan membentuk wajah kota Wasior. Kalau jadi nanti dari jauh orang sudah lihat ada bangunan megah di Wasior. Dan ini akan menambah nilai dari Tanah Peradaban itu sendiri, “kata bupati pada acara pemasangan kaca perdana gereja baru Jemaat Syaloom Wasior, Rabu (7/2/2024).

Mambor juga menargetkan gedung gereja baru Jemaat Syaloom Wasior yang bisa menampung 1000 lebih jemaat itu menjadi bagian dari tempat penyelenggaraan dua hajatan rohani skala besar yang berlangsung di Teluk Wondama.

Baca Juga :   Peduli Banjir Kota Sorong, Solidaritas Mahasiswa Unipa Gelar Aksi Galang Dana

Yaitu perayaan Satu Abad Tanah Peradaban pada 2025 dan pelaksanaan Sidang Sinode GKI di Tanah Papua pada 2027.

“Ini yang nyata-nyata sudah siap. Jadi dari sisi pemerintahan kami pasti akan mensuport pembangunan gedung gereja Syaloom Wasior supaya bisa segera selesai sehingga tahun depan sudah bisa dipakai, “kata orang nomor satu Wondama itu.

Ketua Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru Jemaat Syaloom Wasior Remran Sinadia melaporkan pembangunan fisik gedung telah mencapai 85 persen.

Pihaknya juga menargetkan gedung gereja baru yang dilengkapi balkon sepanjang 15 x 12meter dan basement 43 x 11meter dapat diresmikan pada 2024 ini.

“Target kami tahun 2024 ini selesai. Sekarang pekerjaan yang sedang berjalan adalah pemasangan plafon, plester dinding dan pemasangan kaca yang dilengkapi dengan gambar-gambar rohani. Semua gambar yang ada di kaca itu ada nilai teologisnya, “papar Remran yang juga anggota DPR Kabupaten Teluk Wondama.

Baca Juga :   Gubernur Serahkan Bansos Covid19 Bagi Warga Wondama di Bukit Aitumeiri

Sebagai informasi, Tanah Peradaban Orang Papua merupakan status atau predikat rohani yang disandang Teluk Wondama karena menjadi tempat dimulainya pendidikan formal bagi orang asli Papua pada 1925.

Sekolah pertama yang menjadi cikal bakal orang asli Papua mengenal menulis membaca dan berhitung didirikan oleh pewarta Injil (zending) asal Belanda Isack Samuel Kijne di Bukit Aitumeiri, Miei, Distrik Wasior. (Nday)

 

 

Pos terkait