WASIOR – Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor, Rabu (31/3) lalu mencanangkan dimulainya pengembangan komoditi jagung dan sayur-sayuran yang merupakan program unggulan daerah di sektor pertanian.
Pencanangan ditandai dengan penanaman perdana benih jagung dan sayur-sayuran juga tanaman buah-buahan jenis durian di atas lahan milik masyarakat Kampung Niab, Distrik Roon.
Hadir mendampingi bupati, Wakil Bupati Andarias Kayukatuy, Ketua Komisi C Remran Sinadia, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Korneles Paduai beserta sejumlah kepala OPD.
Turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Sri Maryanti Mendila dan Ketua GOW Ny.Iche Pabutungan.
Pada tahun ini areal untuk pengembangan jagung dan sayuran ditetapkan seluas 200 hektar. Perinciannya 180 hektar untuk jagung dan 20 hektar untuk budidaya sayur-sayuran dengan memanfaatkan lahan pekarangan di sekeliling rumah.
Program ini melibatkan 800 KK petani yang tersebar pada semua distrik dan kampung di Teluk Wondama.
Bupati menyatakan program tersebut merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrim di Teluk Wondama.
Melalui kegiatan itu diharapkan masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrim bisa memiliki pendapatan tetap setiap bulan.
“Mudah-mudahan dengan kebijakan ini kita bisa mengurangi 2.220 masyarakat kita yang miskin ekstrim bisa kita kurangi bahkan kalau boleh kita keluar dari situ. Target utama adalah masyarakat bisa memperoleh pendapatan tunai paling minim 812 ribu perbulan. Syukur kalau lebih, “kata Mambor.
Terkait pasar untuk menyerap hasil produksi jagung dan sayuran, bupati mengatakan Pemda akan mendekatkan pasar sehingga para petani tidak perlu pusing memikirkan kemana dia akan menjual hasilnya panennya nanti.
“Saya berharap Perindag (Dinas Perindagkop) bisa mengkoordinir sehingga petani di Niab tidak perlu bawa jagung ke Wasior. Tetapi dikumpulkan lewat dinas Perindag atau kita tunjuk salah satu pengusaha datang kemari. Jadi masyarakat di tempat saja.
Ini yang saya sebut kita dekatkan pasar kepada masyarakat, “ucap Mambor.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Korneles Paduai menjelaskan, khusus di Distrik Roon lahan yang disiapkan untuk pengembangan jagung adalah seluas 6,7 hektar dengan melibatkan 30 KK petani.
“Kita sesuaikan dengan kondisi di kampung masing-masing. Kalau yang tidak memiliki lahan (yang luas) maka kita desain ke lahan pekarangan dalam bentuk hortikultur. Sehingga biaya 6 juta itu untuk penyiapan media tanam dan juga pupuk, “kata Paduai.
Terlepas dari upaya untuk pengentasan kemiskinan ekstrim, Dinas Pertanian mengharapkan program tersebut bisa menjadi solusi untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat Teluk Wondama yang merupakan kabupaten bahari.
“Mudah-mudahan dengan program ini, utamanya itu kebutuhan pangan mereka itu tercukupi, gizi mereka tercukupi. Tidak makan ikan saja tapi ada juga vitamin yang tersedia bagi keluarga,”ucap Paduai.
Untuk diketahui, Pemkab Teluk Wondama mengalokasikan anggaran sebesar 8 miliar di tahun 2022 untuk pelaksanaan program pengembangan jagung dan sayur-sayuran.
Dana itu antara lain untuk insentif bagi para petani yang terlibat sebesar 3 juta per KK dan penyediaan benih/bibit, pupuk serta sarana pertanian yang diperlukan. (Nday)