Soal Penggantian Adnan YL Sebagai Ketua Golkar, Ini Kata Ian Latanro

Ketua Abdi Merah Putih Ian Latanro

Beredarnya kabar penggantian Adnan Purichta Ichsan Sebagai Ketua Golkar Gowa oleh plt ketua Golkar Sulsel ditanggapi datar oleh Ian Latanro. Loyalis Ichsan Yasin Limpo ini mengatakan, pergantian itu memang adalah kewenangan dari DPD 1 Golkar. Namun menurut Ian, kebijakan itu pun terkesan ingin menghilangkan keluarga YL dari Golkar, yang menurut dia sangat tidak etis dan terkesan menzalimi pihak tertentu. Namun menurut Ian, hal ini tentu tidak akan menyurutkan semangat keluarga Yasin Limpo dan loyalisnya. “Malah ini semacam tantangan untuk menunjukkan karya terbaik,” ujar Ian Latanro. Menurut Ian, saat ini di jajaran pengurus Golkar masih sangat banyak yang masih menjadi loyalis IYL.
“Tanpa predikat ketua Golkar Gowa, tentunya pak Adnan bisa lebih leluasa melakukan gerakan untuk memenangkan Punggawa dalam pertarungan di Pilgub 2018 mendatang,” ujar Ian. Dan terbukti saat ini popularitas Punggawa berada diatas para calon lainnya, dan boleh dikata IYL adalah calon yang paling siap untuk bertarung pada Pilgub 2018 mendatang.
Kesiapan bupati Gowa dua periode ini bukan pepesan kosong, jumlah dukungan KTP yang telah terkumpul saat ini sudah merata di hampir semua daerah di Sulsel dengan angka menghampiri 2 juta KTP. “Pak Ichsan tidak diragukan lagi, dia sudah memastikan diri maju, dan majunya punggawa didukung dengan jumlah ktp yang sudah melebihi batas minimum dukungan independen yakni 500 ribu ktp. Meski begitu pak Ichsan juga tidak menutup diri dari partai pendukung,”jelas Ian.
Yang luar biasa dari sosok pungawa adalah, ditengah kesibukan semua kandidat gubernur yang semuanya fokus memikirkan Pilgub, sementara Ichsan yang masih menyandang ketua PMI Sulsel masih juga memikirkan urusan kemanusiaan, contohnya saat terjadi bencana tanah longsor di Lutim, Ichsan langsung menginstruksikan PMI Lutim dan PMI Sulsel untuk membantu warga yang tertimpa bencana, bahkan Ichsan mengontrol langsung para relawan PMI yang terjun ke lokasi bencana tanah longsor.
“Ini nyata dan tidak dibuat buat, mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi adalah sosok pemimpin yang dimpikan untuk masyarakat Sulsel, tapi semuanya tentu ada di tangan rakyat. Rakyat sangat bisa merasakan dan membedakan yang mana kerja tulus dengan berbagai macam cara pencitraan yang ujung ujungnya ketahuan juga bohongnya. (budi)