Sidak Bapok Jelang Nataru: Pemda Pastikan Stok Bapok di Wondama Aman Hingga Tahun Depan, Harga Masih Stabil

WASIOR, Kabartimur.com – Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat  menjamin stok barang kebutuhan pokok (bapok) di Wondama dalam kondisi aman dan memadai untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.

Demikian pula dari sisi harga, secara umum harga bapok di Wondama masih tetap stabil meskipun ada beberapa komoditi tertentu  mengalami fluktuasi.

Hal itu disampaikan Bupati Elysa Auri usai memimpin inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek ketersediaan dan memantau harga Bapok menjelang Nataru bersama Anggota DPRK dan Forkopimda dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),  Kamis (4/12/2025).

Bupati dan rombongan mendatangi beberapa lokasi meliputi pasar, toko swalayan, kios penyalur daging ayam, toko sembako, agen telur hingga agen BBM.

“Dari pemantauan lapangan hari ini, harga sembako menurut pengamatan kita masih stabil dan (stok) cukup untuk memenuhi semua konsumen dari hari ini sampai dengan Januari diperkirakan tanggal 10 Januari, “kata bupati.

Untuk harga bapok, menurut bupati, secara umum harga bapok terpantau masih tetap normal. Hanya beberapa komoditi saja yang mengalami kenaikan namun dinilai masih dalam batas wajar.

Seperti daging ayam beku yang mengalami mengalami kenaikan sebesar 5000 rupiah. Juga cabai yang memang sejak awal November sudah naik harga hingga menembus RP100 ribu perkilo akibat pasokan yang terbatas.

“Kemudian untuk di pasar, ini memang ada perbedaan harga di antara pedagang antara lain untuk rica (cabai) dengan bawang, tapi tidak terlalu tinggi. Kalau untuk barang lainnya masih tetap stabil, “kata bupati.

Baca Juga :   Satu dari Tiga Penduduk Teluk Wondama Masih Hidup Miskin

Kapolres Teluk Wondama AKBP Wahyu Dewasto yang ikut serta melakukan pemantauan juga memastikan persediaan bapok di Wondama masih cukup hingga awal tahun 2026. Harga bapok juga secara umum masih normal.

Dia mengajak semua pihak ikut serta melakukan pengawasan agar menjelang Nataru tidak terjadi permainan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab berupa penimbunan atau permainan harga yang merugikan masyarakat.

“Untuk stok bapok, semuanya masih terkendali, tercukupi hanya dalam proses pengawasan ini perlu kita semua melakukan pengawasan untuk menghindari adanya -adanya penimbunan, “kata Kapolres.

“Tapi sampai sekarang ini kita belum mendengar adanya penimbunan. Yang jelas semua (stok) masih kondisi aman sampai Januari tahun depan, “lanjut AKBP Wahyu.

Stok Beras Cukup

Khusus untuk beras, dari pemantauan lapangan diketahui persediaan beras masih cukup memadai hingga awal tahun depan.

Tiga toko swalayan di Kota Wasior yakni Koko Mart (Darmaji), Kuri Mart (Haji Krisman) dan Tomia (Wahyu) masih memiliki stok yang cukup banyak.

Di Koko Mart, stok yang ada saat ini di atas 50 ton. Dalam beberapa waktu ke depan akan datang lagi 100 ton.

Baca Juga :   Air Meluap di Kali Anggris Wasior, Kepala BPBD PB Lapor ke Pusat

“Beras yang mau datang lagi ini 100ton jadi aman sampai tahun depan, “ungkap Bambang, Manajer Koko Mart yang menyebut harga beras masih stabil.

Demikian pula di Toko Tomia. Menurut sang pemilik, Wahyu, stok beras yang tersedia di gudang saat ini sebanyak 80ton dan akan masuk lagi sebanyak 10 ton.

“Stok beras kita yang ada sekarang 80ton, mau masuk lagi 10 ton, gula 10ton dan tepung 15ton, “kata Wahyu.

Daging Ayam dan Cabai Naik

 

Mama Aco, penjual daging ayam beku di Pasar Sentral Iriati mengaku harga daging ayam beku sudah mengalami kenaikan sejak awal Desember. Untuk berat 0,9 Kg naik dari 45 ribu menjadi 50 ribu. Sementara untuk berat 1 Kg, naik menjadi 55 ribu dari sebelumnya 50 ribu.

“Kami ambil dari agen sudah naik. Kita ambil 45 ribu (berat 0,9 Kg) jadi kita jual 50 ribu. Kita tidak tahu kenapa naik karena dari sana (agen) sudah naik, “kata Mama Aco saat didatangi bupati dan rombongan.

Sementara untuk cabai, menurut Lasunu, pedagang Pasar Sentral Iriati, harga sudah mengalami kenaikan terjadi semenjak November.

Kenaikan harga dipicu minimnya pasokan cabai lokal yang masuk ke pasar sehingga pedagang terpaksa mendatangkan dari luar Wondama.

“Rica sekarang 100 ribu (perkilo). Ini sudah turun, sebelumnya sampai 120 ribu karena rica kurang. Yang lokal sedikit saja jadi kita datangkan dari Manokwari. Ini kita ambil 90 ribu jadi jual 100 ribu, “jelas Lasunu.

Baca Juga :   Waspada Covid-19, Pemkab Wondama Minta Peran Aktif Pemuka Agama

Toko Tani Maju, distributor daging ayam beku membenarkan harga ayam beku sudah mengalami kenaikan sejak beberapa waktu lalu.

“Di sana (Makasar) sudah naik jadi kita juga kasih naik di sini, “ujar Wawan, petugas yang berjaga di depot daging ayam beku Toko Tani Maju.

Wawan menyebut, stok daging ayam beku yang tersedia saat ini sebanyak 15ton dan beberapa waktu ke depan akan masuk lagi. Hal serupa disampaikan pemilik Kios Nisa, yang juga sebagai penyalur daging ayam beku.

“Memang ayam (ayam beku) sudah naik. Jadi kita menjualnya di sini naik dari 50 ribu menjadi 55 ribu untuk 1 Kg, “kata pemilik Kios Nisa.

Bupati berharap stok bapok yang memadai dengan harga yang juga masih stabil itu tetap terjaga hingga awal tahun depan sehingga tidak sampai menimbulkan beban baru bagi masyarakat Teluk Wondama dalam menyambut Natal dan Tahun Baru.

“Harapan Pemerintah Daerah, situasi ini kita jaga sama-sama supaya tidak menimbulkan hal-hal yang mengganggu tingkat belanja dan juga tingkat kunjungan ke pasar. Sehingga masyarakat tetap bisa berbelanja barang-barang dengan harga yang terjangkau, “pesan bupati. (Nday)

Pos terkait