WASIOR – SMP Negeri Dotir, Kabupaten Teluk Wondama membuka kursus Bahasa Inggris bagi para siswa angkatan pertama yang masuk ke sekolah itu. Kursus juga dibuka bagi pelajar SD dan SMA/SMK di wilayah setempat.
Kegiatan itu dilakukan dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia khususnya anak-anak dan remaja setempat agar menjadi generasi yang berkualitas dan berdaya saing di masa depan. Kursus Bahasa Inggris dengan menggandeng PKBM Enewam Sainuy English Courses dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Teluk Wondama Paulus Indubri, Sabtu (22/8/2020).
Kepala SMPN Wasior selaku kepala sekolah Pembina SMPN Dotir Yustinus Rumabur mengatakan, penguasaan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional merupakan salah satu prasyarat wajib bagi generasi muda agar bisa bersaing di era globalisasi saat ini.
Terlebih lagi di wilayah Dotir sendiri akan dibuka Bandara baru Teluk Wondama sehingga anak-anak kampung Dotir, Maimari dan Rado sebagai wilayah terdekat harus dipersiapkan sejak dini agar ke depan bisa mengisi kesempatan kerja yang terbuka dari keberadaan lapangan terbang itu.
“Kita harus siap karena ada banyak kesempatan yang dibuka jadi perlu disiapkan anak-anak kita untuk bisa bersaing, “ ujar Rumabur.
Wakil Bupati Paulus Indubri menegaskan sudah waktunya Wondama harus bangkit dan berlari kencang agar bisa mengejar ketertinggalan dari daerah lainnya. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang punya daya saing tinggi. Salah satunya adalah dengan memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang merupakan bahasa pergaulan internasional.
“Jadi saya harap para orang tua untuk mendorong anak-anak untuk belajar Bahasa Inggris. Karena Bahasa Inggris adalah jendela dunia.
Jadi kalau tidak tahu Bahasa Inggris ya, kecap-kecap (lemah), “ kata Indubri saat memberikan sambutan.
Indubri juga menekankan kemampuan berbahasa Inggris sangat dibutuhkan untuk menopang pengembangan sektor pariwisata Wondama termasuk untuk mendukung kehadiran Bandara baru Wondama yang berlokasi di Mawoi, Dotir.
“Nanti ada Bandara yang bagus, ada pariwisata yang baik juga masa kita harus bawa guide dari luar lagi. Itu kan tidak masuk logika sekali.
Jadi saya kasih target dalam waktu 3 bulan mereka sudah harus bisa speaking. Apalagi pembimbing mereka ini anak-anak muda yang punya pengalaman di luar negeri, “ ujar orang nomor dua Pemkab Wondama.
Frans Herman Imburi, salah satu dari tiga tutor yang didatangkan khusus untuk memberikan pelatihan menjelaskan, metode yang diterapkan dalam kursus lebih banyak bersifat kegiatan di luar ruang. Peserta kursus akan diajak untuk belajar langsung di lapangan sesuai dengan tema yang dipilih.
“Contoh seperti tema tentang alam, kita langsung jalan-jalan ke taman atau hutan tapi juga ada muatan lokal. Contoh tema tentang rumah, kami harus belajar di dapur tentang bagaimana bale-bale jadi lebih ke muatan lokal di situ.
Dan juga ada pesan-pesan moral bagaimana jaga hutan, bagaimana jaga laut. Jadi kalau soal laut, kita akan jalan-jalan di pantai sehingga sebagian besar kegiatan itu habis di luar, “ jelas Frans yang pernah tinggal di Australia dan Jerman.
Adapun untuk tahap pertama peserta kursus direncanakan berjumlah 45 orang yang terdiri atas pelajar SD, SMP dan SMA/SMK.
“Kami akan buktikan dalam waktu 3 bulan anak-anak bisa bicara Bahasa Inggris, “ ujar Frengki Semboari, Ketua PKBM Enewam Sainuy sekaligus Plt Kepala SMPN Dotir. (Nday)