WASIOR – Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menyerahkan dokumen rencana pengembangan dan penataan situs rohani bersejarah Aitumeiri kepada Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.
Bupati berharap Pemprov Papua Barat memberikan dukungan maksimal terhadap rencana penataan kembali situs bersejarah yang menjadi tempat lahirnya sekolah formal pertama bagi orang asli Papua itu.
Penyerahan dilakukan di sela-sela kegiatan penyerahan secara simbolis bantuan sosial Pemprov Papua Barat kepada warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Teluk Wondama yang dipusatkan di kawasan situs di Bukit Aitumieri di Miei, Wasior, Senin (14/6/2021).
“Karena ini menjadi pergumulan yang panjang kami bersama pihak gereja terus bergumul bagaimana situs yang penting bagi tanah Papua ini terus seperti begini (terlantar), “ucap Mambor.
Mambor mengatakan penataan situs Aitumeiri menjadi salah satu agenda prioritas dirinya bersama Wakil Bupati Andarias Kayukatuy di tahun pertama periode kepemimpinan mereka. Dia berharap bangunan situs bisa dikembalikan sebagaimana bentuk aslinya.
“Dokumen yang kami serahkan ke bapak Gubernur itu terkait bangunan induk. Karena kalau menunggu masterplan nanti terlambat. Kami bersama bapak wakil bupati dan seluruh pimpinan OPD bersepakat bahwa ada dua hal yang jadi prioritas yaitu pembangunan situs Aitumeiri dan pembangunan bandara IS Kijne yang sudah tertunda sejak 2016,”ujar bupati ketiga Teluk Wondama.
Aitumeiri merupakan tempat yang memiliki arti penting bagi peradaban orang asli Papua. Di samping sebagai bukti sejarah kekristenan di Tanah Papua, Aitumeiri menjadi tempat pertama kalinya orang Papua diajarkan menulis membaca dan berhitung sekaligus menandai lahirnya peradaban baru orang asli Papua.
Sejauh ini Pemkab Teluk Wondama semenjak masa pemerintahan bupati pertama Albert Torey telah mengeluarkan sedikitnya tiga gambar desain pembangunan dan pengembangan situs Aitumeiri.
Namun karena berbagai kendala pembangunan situs Aitumeiri belum juga terwujud. Setelah terpilih menjadi bupati dalam Pilkada 2020, Mambor bertekad untuk bisa mewujudkan rencana besar yang belum terwujud itu.
“Tahun ini kami buat seminar dan konsultasi publik untuk penetapan masterplan pembangunan kembali kawasan Aitumeiri,” kata mantan Kepala Bappeda Wondama.
Siap Dukung
Gubernur Dominggus mengatakan Pemprov Papua Barat siap mendukung rencana penataan Situs Aitumieri.
“Dokumen yang dikasih itu kami akan pelajari sehingga sejalan dengan program kerja provinsi Papua Barat kita juga akan memberikan dukungan. Apa yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab provinsi kita akan memberikan support bagi Kabupaten Teluk Wondama, “kata Dominggus.
Mengingat arti penting Aitumeiri bagi peradaban orang asli Papua, lanjut Dominggus semua pejabat asli Papua baik di Provinsi Papua Barat maupun di Provinsi Papua sudah semestinya ikut berkontribusi dalam pembangunan situs bersejarah itu.
“Kita bicara Mansinam (tempat pertama kali Injil diberitakan) berarti bicara Aitumeiri. Tidak sebatas itu, bicara Aitumeiri itu menjadi tanggung jawab seluruh pejabat di tanah Papua di Provinsi tapi juga kabupaten/kota di provinsi Papua,” ucap orang nomor satu Papua Barat. (Nday)