WASIOR – Penyediaan perumahan bagi masyarakat kurang mampu rupanya masih menjadi hal utama yang dibutuhkan masyarakat di Kabupaten Teluk Wondama.
Hal itu terekam dalam tatap muka anggota DPRD daerah pemilihan Teluk Wondama Satu dengan para kepala kampung di wilayah distrik Wasior, Senin (23/11/2020) di aula kantor distrik Wasior.
Kegiatan anggota DPRD dalam rangka reses tahun 2020 itu diwarnai dengan penyampaian aspirasi para kepala kampung yang meminta para legislator mendorong Pemkab Wondama agar membangun lebih banyak rumah bagi masyarakat yang kurang mampu.
Rumah menjadi kebutuhan utama karena sampai saat ini masih banyak warga terutama penduduk lokal Wondama yang belum memiliki rumah sendiri.
Kesulitan ekonomi menjadi alasan utama banyak keluarga kurang mampu di Wondama terpaksa tinggal satu atap dengan orang tua. Bahkan dalam satu rumah bisa diisi lebih dari tiga kepala keluarga.
“Kami minta anggota DPRD perhatikan masalah perumahan. Karena di kampung Ramiki itu dalam satu rumah itu ada 3 sampai 4 kepala keluarga. Kami di sana ada 300 KK tapi banyak keluarga yang tidak punya rumah, “kata Kepala Kampung Ramiki Enos Worisio.
Hal serupa juga dialami masyarakat di kampung Dotir. Menurut Kepala Kampung Dotir Yusak Marani, dirinya sudah berulang kali mengusulkan pembangunan rumah bagi warganya yang tidak mampu membangun rumah sehingga terus-terusan menumpang di rumah orang tua mereka.
“Saya sudah berulang kali minta (ke Pemda). Kami minta 15 unit tapi sampai sekarang ini baru dibangun 2 rumah saja, “sebut Yusak.
Situasi serupa juga dialami di Kampung Maimari. Kepala Kampung setempat Onesias Wamati mengklaim selama ini belum ada pembangunan rumah bantuan Pemkab Wondama di Maimari.
Yang ada, kata dia adalah rumah yang dibangun pada zaman Wondama masih bergabung dengan Kabupaten Manokwari.
Karena itu dia berharap anggota DPRD dapil satu memperjuangkan agar dalam Perubahan APBD tahun 2021 pihaknya bisa mendapatkan bantuan perumahan dari Pemkab Wondama.
“Kami di Maimari ada 72 KK dengan jumlah jiwa 400 lebih sampai sekarang masih banyak keluarga yang tinggal bersama dalam satu rumah. Jadi kami minta 20 unit, tidak banyak hanya 20 unit saja, “ucap Wamati.
Ketua rombongan reses DPRD dapil Teluk Wondama Satu Remran Sinadia mengatakan pihaknya akan meneruskan aspirasi para kepala kampung itu ke bupati dan jajaran eksekutif melalui mekanisme kedewanan yang ada.
Antara lain melalui rapat dengar pendapat, penyampaian pandangan fraksi maupun komisi juga melalui rapat koordinasi badan anggaran DPRD dengan tim anggaran Pemda.
“Soal perumahan ini sebenarnya kami sudah berulang kali sampaikan ke eksekutif tapi biasanya jawabannya adalah belum bisa diakomodir karena anggaran terbatas.
Tapi ini memang fakta bahwa masyarakat kita masih banyak yang belum punya rumah sehingga ini akan jadi perhatian serius kami di DPRD, “kata anggota DPRD dari Partai Gerindra itu. (Nday)