MANOKWARI, kabartimur.com – Armando R. Idorway, salah Pemuda suku Kuri Wamesa mengungkapkan, keikutsertaannya pada Mubes dan Pra Mubes III Suku Kuri Wamesa Kabupaten Teluk Bintuni dan Provinsi Papua Barat baru-baru ini di Bintuni, bukan tanpa alasan.
Sebagai anak muda dari anak adat Suku Kuri Wamesa, Armando mengajak seluruh masyarakat adat Suku Kuri Wamesa untuk satu visi dalam membangun masyarakat adat.
Menurutnya ada dua hal yang menjadi alasan kuat untuk hadir sebagai anak adat dalam kegiatan itu.
“Pertama, kami dari Manokwari ke Bintuni hadir untuk bawa aspirasi keluarga tentang hak dasar tanah adat Sumuri yang digunakan bersama 19 marga yang buat kesalahan dari tahun 1969. Kedua, saya wajib ikut sebagai anak adat karena tidak ada muatan politik sama sekali,” jelasnya kepada media ini di Manokwari, Kamis (25/5).
Armando menyebut ada dua agenda besar dalam kegiatan di Bintuni, yaitu Mubes Kuri Wamesa Kabupaten Teluk Bintuni dan Pra Mubes III Suku Besar Kuri Wamesa Papua Barat.
“Kita bahas tentang pemilihan pengurus untuk suku Kuri Wamesa di Teluk Bintuni, namun karena sebagian masyarakat adat tidak hadir maka poin itu ditiadakan dan agenda kedua Pra Mubes III yang dibahas dalam pembagian empat komisi,” ucapnya.
Lebih lanjut kata Armando, sejumlah Rekomendasi yang telah disempurnakan oleh tim formatur, diantaranya adalah hak-hak tanah adat suku Kuri Wamesa dan Pengembangan sumberdaya manusia khususnya bagi generasi muda yang akan datang.
“Jadi rekomendasi dukung salah satu Bupati atau Gubernur tidak ada sama sekali. Dalam sejumlah komentar di beberapa group sosial media baik mereka yang ada di bintuni maupun luar bintuni dan tidak hadir dengan alasan mendadak. Menurut saya itu salah, seharusnya mereka hadir untuk mendengarkan secara langsung. Jadi tidak ada sama sekali muatan politik, tapi kita bahas masa depan dua suku besar Kuri Wamesa,” terangnya.
“Bapa mama, Kaka Ade sebagai anak asli jangan kita pandang dari satu sisi sebagai kepentingan politik tapi kital obat ini sebagai kemajuan untuk masa depan kedua suku besar dari kepala air sampai muara. Beda pendapat boleh, tapi tetap kita sehati dan sepikir bangun kita punya masyarakat adat. Kuri Wamesa Bangkit,” harapnya.
Dalam rekomendasi itu juga, permintaan masyarakat adat dalam hal ini Ketua LMA Suku Kuri dan Ketua LMA Suku Wamesa meminta agar Mubes III tetap digelar di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Itu rekomendasi dari hasil Pra Mubes III kemarin. Tentunya masih dalam pertimbangan. Dan akan lebih jelas lagi oleh Ketua Panitia Mubes III Suku Besar Kuri Wamesa, Kaka Dominggus Urbon,” tandasnya. (Red/*)