MANOKWARI, kabartimur.com – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun ajaran 2023-2024 di Manokwari serentak dibuka, Senin (3/7) hari ini.
“Untuk PPDB tahun 2023-2024 mulai SD, SMP, SMA/SMK mulai berlangsung pada besok hari tanggal 3 Juli tahun 2023,”ujar Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Manokwari, Recky A.D, Risamasu telepon WhatsApp, Minggu (2/7).
Menurutnya, pendaftaran PPDB tingkat SMA/SMK tahun ajaran 2023-2024 di Manokwari, semuanya sudah siap.
“Kebetulan kemarin saya lapangan untuk monitoring. Rata-rata semua sudah siap mulai dari Pasir Putih sampai Arfai khusus SMA/SMK semuanya sudah siap,” jelasnya.
Dikatakannya, untuk SMA/SMK Pendaftaran PPDB mulai 3-4 Juli 2023, dan tanggal 5 Juli waktu pengumuman dari sekolah-sekolah, dengan kuota sesuai kebutuhan setiap sekolah.
“Panitia PPDB untuk tingkat SMA SMK di sekolanya masing-masing. Untuk tingkat dinas tentunya kita juga stand by mengontrol, melihat PPDB di setiap sekolah di lapangan, jadi kami di dinas tidak tinggal diam,” jelasnya.
Dirinya berharap, para calon siswa bisa melihat keberadaan SMA lain yang ada di Manokwari, sehingga tidak hanya bertumpuk di satu atau dua sekolah saja.
“PPDB khusus SMA dilihat beradasarkan zonasi, kalau SMK saya rasa tidak ada masalah, karena kejuruan sesuai dengan minat dari calon siswa itu sendiri,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, jumlah SMA di Manokwari yang membuka pendaftaran PPDB serentak sebanyak 18 SMA, dan SMK sebanyak 8, semuanya sudah termasuk yang berada di dataran Warpramasi.
“Dengan jumlah SMA dan SMK yang cukup banyak, saya berharap tahun ini tidak ada permasalahan, dan masyarakat memiliki pemahaman yang sama di sekolah negeri yang dikatakan favorit sudah tidak bisa, sekolah-sekolah lain bisa menjadi alternatif menerima,”jelasnya.
Mantan Kepala SMK Negeri 6 Pertanian Masni ini menambahkan, tahun ini pihaknya berusaha meningkatkan kualitas dari setiap satuan pendidikan setara dengan sekolah-sekolah favorit yang ada di Manokwari.
“Tahun ini saya coba berikan penegasan dan pemahaman kepada masyarakat kalau bisa tidak melihat sekolah yang dikatakan favorit seperti SMA 1 dan 2, karena perkembangan kurikulum dilaksanakan di semua sekolah,” pungkasnya. [Red/*]