Positif Covid-19 di Wondama jadi 55 Kasus, Meninggal Tambah 1 Kasus

WASIOR – Kasus konfirmasi virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Teluk Wondama terus meningkat. Per 10 Oktober 2020 terdapat 4 tambahan kasus positif baru yang terdiri atas 3 orang tenaga kesehatan (nakes) dan 1 orang anak.

Sebelumnya pada Jumat, 9 Oktober terdapat tambahan 1 kasus meninggal dunia yakni prajurit BKO Kodim Persiapan Teluk Wondama.

Yang bersangkutan meninggal dunia karena sebab lain namun setelah dilakukan pemeriksaan darah, yang bersangkutan dipastikan terinfeksi corona sehingga almahrum dikategorikan sebagai kasus meninggal dengan Covid-19.

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Teluk Wondama dr.Yoce Kurniawan, pemeriksaan Covid-19 dilakukan terhadap almahrum karena jenazah sedianya akan dipulangkan ke kampung halamannya di Sumatera.

“Karena jenazah almahrum akan dibawa keluar Wondama maka kita lakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui status apakah bebas Covid atau tidak. Dan ternyata hasilnya positif sehingga almahrum tidak bisa dibawa pulang dan harus dimakamkan di Wondama dan sudah dilakukan (di Warayaru) kemarin malam (Jumat), ” jelas Yoce dalam keterangan pers di Manggurai, Sabtu malam.

Baca Juga :   Ratusan Pelari Meriahkan 'Pemilu Run' di Wasior

Adapun untuk tambahan kasus positif, Yoce menjelaskan, dua dari tiga orang nakes yang terkonfirmasi positif merupakan petugas medis RSUD Teluk Wondama.

Penemuan kasus positif tersebut merupakan hasil skrining swab yang dilakukan setiap 2 minggu sekali terhadap petugas medis RSUD yang dilakukan pada 2 Oktober lalu. Total ada 74 sampel swab dari petugas medis yang diambil saat itu.

Seluruh sampel swab dikirim ke RS Provinsi Papua Barat di Manokwari untuk diperiksa dengan PCR lantaran ketersediaan cartridge TCM di RSUD Teluk Wondama sudah sangat menipis.

“Sampel diambil 2 Oktober kemudian hasilnya keluar pada 10 Oktober. Jadi yang bersangkutan sudah 9 hari setelah diperiksa positif. Jadi dari 74 itu ada 2 kasus positif, “ terang Yoce saat memberikan keterangan pers di Wasior, Sabtu malam.

Kedua nakes tersebut, lanjut Yoce, sudah dipindahkan ke ruang isolasi RSUD Teluk Wondama. Keduanya termasuk kasus positif tanpa gejala namun setelah dipindahkan ke ruang isolasi baru diketahui mereka mengalami gangguan pada indera penciuman.

Baca Juga :   Tingkatkan SDM Aparatur, Pemkab Wondama Berencana Jalin Kerjasama dengan LPDP

“Jadi perawatannya bukan 10 hari tetapi 10 hari isolasi ditambah 3 hari bebas gejala, “ ujar Direktur RSUD Teluk Wondama itu.

Sementara untuk 2 kasus positif lainnya merupakan ibu dan anak. Sang ibu juga petugas kesehatan di Puskesmas Wondiboi. Ibu dan anak itu sebenarnya sudah terdeteksi reaktif Covid-19 dengan rapid test beberapa hari lalu.

Namun karena keterbatasan cartridge TCM maka pengambilan swab-nya ditunda dan baru dilakukan pemeriksaan swab pada 10 Oktober.
Yoce menyatakan selama 5 hari sebelum dilakukan pemeriksaan swab, keduanya telah melakukan karantina mandiri di wisma BKD di Iriati.

“Tapi karantinanya lebih ke arah isolasi karena yang bersangkutan tidak boleh keluar kamar. Makan pun diantar. Tapi sekarang sudah kita pindahkan di ruang isolasi RSUD dan karena sudah hari kelima kita tambah 5 hari lagi baru bisa dikatakan discharge atau keluar dari isolasi, “ kata Yoce.

Baca Juga :   Novalinda Nandowey, Pembawa Baki Penurunan Bendera Bercita-cita Masuk IPDN

Dengan tambahan 4 kasus positif baru maka secara keseluruhan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Wondama menjadi 55 kasus dengan 39 sembuh dan 2 orang meninggal dunia.

“Jadi per hari ini (Sabtu) ada 14 kasus positif yang kita rawat di RS, “ucap Ketua IDI Wondama itu. (Nday)

Pos terkait