MANOKWARI- Pemerintah kabupaten manokwari melalui Dinas DP3AKB menggelar kegiatan Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) dan Poktan Kampung, di Balai kampung Aipiri distrik manokwari timur (6/11).
Kegiatan tersebut dibuka oleh wakil bupati manokwari, Edi Budoyo.
Ketua panitia, Rumere Maria Magdalena mengemukakan alasan dibentuknya kampung KB untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di tingkat kampung lewat program KKBPK serta pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan bina keluarga.
Banyak tujuan dibentuknya kampung KB, yaitu meningkatkan kesadaraan masyarakat tentang pembangunan berwawasan pendudukan, meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern, meningkatkan ketahanan keluarga melalui program bina keluarga balita, meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui UPPKS, menurunkan angka KDRT.
Tujuan lainnya, meningkatkan derajat kesehatan masyrakat, meningkatkan rata-rat lama sekolah penduduk usia sekolah, meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung, meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih,serta kualitas keimanan paara remaja/ mahasiswa, dalam kegiatan keagamaan dan rasa kebangsaan dan cinta tanah air para remaja dalam kegiatan sosial budaya.
Kegiatan Pokja dan Poktan kampung meliputi ruang lingkup kependudukan,KB dan kesehatan reproduksi, ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga serta kegiatan lintas sektor bidang pemukiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindunga anak.
Adapun sasaran kegiatannya yaitu keluarga, remaja, penduduk lanjut usia, pasangan usia subur, keluarga dengan balita, keluarga dengan remaja, keluarga dengan lansia.
Pelaksanaan dan pembentukan kampung KB tahun 2018 yang dipusatkan di Aipiri mencangkup sosialisasi yang dilaksankan di 9 distrik di kabupaten Manokwari. Masing-masing distrik terdiri dari 2 kampung KB.
Sebelumnya, Tahun 2017 telah dibentuk 9 kampung KB di 9 distrik, sehingga total kampung KB di kabupaten Manokwari sampai akhir 2018 sebanyak 27 kampung KB.
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara dengan kampung yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program KB, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakn secara sistematik dan sistematis.
kampung KB direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi oleh dan untuk masyarakat, pemerintah,maupun lembaga non pemerintah dan swasta berperan dalam fasilitasi, pendampingan dan pembinaan.