WASIOR – Aura kebahagiaan tengah meliputi umat Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua khususnya Jemaat Gunung Sinai Isei, Distrik Rasiei Kabupaten Teluk Wondama.
Penantian panjang mereka akhirnya terbayarkan. Mereka kini bisa beribadah dan memuji Tuhan dalam gedung gereja yang lebih besar dan luas menyusul peresmian gedung gereja baru, Sabtu (17/12/2022).
Peresmian gedung gereja baru Jemaat Gunung Sinai dengan ukuran 24 x 13 meter dilakukan oleh Sekretaris Umum Badan Pekerja Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Daniel Kaigere bersama Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor.
Meski merupakan gedung gereja sementara – gereja induk dengan ukuran lebih besar saat ini masih dalam tahap pembangunan – kehadiran rumah ibadah yang baru itu tetap menghadirkan kelegaan tersendiri.
Pasalnya sudah sekian tahun lamanya umat GKI di tempat itu menjalankan ibadah dalam gedung gereja yang terbilang kecil dan sederhana.
Ketua Jemaat GKI Gunung Sinai Isei, Pendeta Antipas Paririe mengatakan, gedung gereja yang baru dibangun melalui swadaya jemaat juga dukungan dari para donatur.
“Gedung gereja baru ini kami bangun dari apa yang kami punya. Tidak dari bantuan Pemda. Saya bilang jemaat, kita tidak perlu ajukan proposal ke Pemda karena Pemda sudah dan sedang membangun gedung gereja yang lebih besar di sebelah ini (di samping gereja baru), “ jelas Pendeta Paririe yang juga Ketua Klasis GKI Wondama.
Bupati Hendrik Mambor dalam sambutannya mengatakan Pemda sudah bertekad untuk menyelesaikan pembangunan gereja induk Jemaat GKI Gunung Sinai Isei yang telah terhenti pembangunannya selama bertahun-tahun.
Tekad dan komitmen itu diwujudkan dengan menyediakan dana 1 miliar dalam APBD tahun 2022.
“Tahun ini Pemda siapkan 1 miliar untuk melanjutkan penyelesaian gedung gereja di sebelah ini (gereja induk). Gereja ini sudah dibangun sejak 2011 tapi kemudian mangkrak. Saya bersama Pak Wakil (wakil bupati) bertekad dan berkomitmen untuk menyelesaikan, “kata Mambor.
Bupati juga menyatakan Pemda akan terus memberikan dukungan kepada setiap gereja GKI di Wondama dalam rangka persiapan menuju dua hajatan besar yang akan digelar di Wondama.
Yakni peringatan 1 abad Wondama sebagai tanah peradaban orang Papua pada 2025 dan Sidang Sinode GKI di Tanah Papua ke-19 pada 2027.
Sementara itu, Sekretaris Umum Badan Pekerja Sinode GKI Pendeta Daniel Kaigere menekankan kehadiran gedung gereja baru yang besar dan megah hendaknya diikuti dengan perubahan cara hidup dari warga jemaat.
Dia mengingatkan bahwa kehadiran gereja sesungguhnya untuk mengalahkan ‘alam maut’ yang berarti kesalahan, dosa juga semua hal-hal duniawi lainnya yang membuat umat Kristen tidak lagi berjalan dalam Terang Injil.
“Apa bedanya jaman sebelum Injil masuk dan sesudah Injil ada. Bedanya adalah bahwa adanya Injil itu mendorong orang untuk insyaf dan menyadari kesalahan juga dosa yang diperbuatnya. Ini yang harus dipegang oleh kita semua orang percaya, “ pesan Kaigere dalam sambutannya.
Turut hadir dalam ibadah peresmian gereja baru Jemaat Gunung Sinai Isei, Wakil Bupati Andarias Kayukatuy, Kapolres AKBP Yohanes Agustiandaru juga beberapa pejabat dari Sinode GKI di Tanah Papua. (Nday)