Pemda dan Masyarakat Wondama Deklarasi Dukung Provinsi Bomberay Raya dan Kabupaten Kuri Wamesa

WASIOR – Pemerintah bersama elemen masyarakat adat Kabupaten Teluk Wondama, Jumat (24/6) menggelar deklarasi dan pernyataan sikap bersama mendukung pembentukan Provinsi Bomberay Raya juga Kabupaten Kuri Wamesa.

Pemda dan masyarakat juga menyatakan mendukung pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) jilid II di tanah Papua.

Acara tersebut dipusatkan di Taman Masasoya Topai Wasior dengan dihadiri Bupati Hendrik Mambor dan Wakil Bupati Andarias Kayukatuy serta Ketua DPRD Herman Sawasemariai.

Ikut hadir Wakapolres Teluk Wondama Kompol Wem Tiwo, Ketua Klasis GKI Wondama Pendeta Rosalie Wamafma, Danramil Wasior Mayor Arm Soewondo, Kasdim BKO Kodim Persiapan Mayor Edison Yepese bersama sejumlah ketua paguyuban daerah.

Juga hadir beberapa pimpinan SKPD serta Kepala Distrik dan Kepala Kampung.

Ketua DAP Wilayah Wondama Adrian Worengga menyatakan, pembentukan Provinsi Bomberay Raya perlu dilakukan untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan pemerintahan juga pembangunan sehingga bisa mempercepat kesejahteraan masyarakat Papua di wilayah adat Bomberay.

Baca Juga :   Teluk Wondama Raih UHC Award, Bupati Mambor Target Semua Penduduk Terdaftar JKN-KIS

“Untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi dan budaya maka perlu ada percepatan pembangunan di wilayah adat Bomberay dengan jalan mendekatkan pusat pemerintahan provinsi melalu pemekaran provinsi Bomberay Raya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka peluang kerja dan meningkatkan minat investasi, “kata Worengga saat membacakan pernyataan sikap.

Provinsi Bomberay Raya sendiri mencakup 4 kabupaten di Provinsi Papua Barat yaitu Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Fakfak dan Kaimana. Kesamaan latar belakang budaya serta ikatan emosional sebagai satu rumpun suku besar menjadi alasan sekaligus faktor pendorong lahirnya keinginan membentuk provinsi tersendiri.

“Kitorang ini satu suku besar Kuri Wamesa. Jadi kitorang tidak bisa ke mana-mana. Kita kembali kepada mama, kembali kepada ibu. Dari jaman pemerintahan Belanda sampai hari, satu latar belakang suku, “tandas Bupati Hendrik Mambor.

Mambor menyerukan semua pihak di Wondama agar tidak takut memberi dukungan terhadap pembentukan Provinsi Bomberay Raya juga calon Kabupaten Kuri Wamesa.

Baca Juga :   Tahun Depan Pilkada, DPRD Wondama Ingin Dukcapil Sinkronisasi Ulang Data Pemilih dengan KPUD

“Ini bukan rahasia lagi. Karena petinggi di Provinsi mulai dari Bapak Gubernur (Penjabat Gubernur), Pangdam, Kapolda, Kepala Kejaksaan sudah tanda tangan dukungan semua.

Saya tidak ragu karena gubernur juga tandatangan kok. Jadi kita semua harus bersinergi untuk memberikan dukugan terhadap DOB Provinsi Bomberay Raya dan DOB Wondama Kuri Wamesa yang sudah diusulkan sejak 2011, “ujar Mambor.

Hal senada juga disuarakan Ketua DPRD Herman Sawasemariai. Dia menegaskan masyarakat Wondama tidak perlu kuatir menyuarakan karena pemekaran bukan hal yang tabu.

Terlebih, usulan pembentukan Provinsi Bomberay Raya serta Kabupaten Kuri Wamesa telah mendapatkan restu dari para pembesar di tingkat Provinsi Papua Barat.

“Saya sudah berdiri di sini (untuk nyatakan dukungan) jadi saya tidak akan mundur demi masyarakat, “ ucap Sawasemariai.

Untuk itu Ketua DPRD mendorong Pemkab Teluk Wondama agar dari sekarang mempersiapkan sumber daya manusia terutama dari kalangan orang asli Papua untuk mengisi posisi-posisi strategis di lingkup birokrasi juga bidang lainnya ketika Provinsi Bomberay Raya maupun Kabupaten Kuri Wamesa terbentuk.

Baca Juga :   120 KK Kampung Iriati di Wasior Terima BLT Dana Desa, Relawan Covid-19 Antar Langsung ke Rumah Warga

“Supaya kalau pemekaran ini jadi dan pasti jadi jangan sampai diisi oleh orang lain jadi harus disiapkan SDM anak-anak WOndama ini dengan baik, “ kata politisi Partai Golkar itu. (Nday)

Pos terkait