Pemberontak Suriah Dukungan AS Malah Jual Senjata ke ISIS

Kelompok teroris isis

Para pemberontak Suriah yang didukung dan dilatih Amerika Serikat (AS) diketahui menjual senjatanya kepada kelompok ISIS. Praktik itu diungkap seorang pemberontak yang kini membelot ke pasukan rezim Suriah.

Senjata-senjata yang dijual para pemberontak Suriah—yang selama ini diklaim sebagai oposisi moderat—kepada ISIS merupakan senjata buatan AS.

Pembelot bernama Asaad As-Salem mengungkapnya dalam wawancara dengan Rossiya-24. Dia semula bagian dari kelompok pemberontak Maghawir al-Thawra yang didukung AS. Kelompok itu dilatih AS di pangkalan At-Tanf di Suriah selatan.

Salem bersama keluarganya memilih melarikan diri dari pangkalan itu dan menyerahkan diri kepada pasukan pemerintah Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad. Dia dan keluarganya kini tinggal di kamp pengungsi di dekat Damaskus.

Dalam wawancara dengan koresponden Rossiya-24, Eugeniy Poddubny, Salem mengaku sebelumnya menjadi kepala petugas keamanan di markas pemberontak tersebut. Dia dan orang-orang tertarik bergabung dengan kelompok pemberontak yang didukung AS untuk memerangi ISIS.

Menurutnya, instruktur AS dan Norwegia yang ditempatkan di pangkalan At-Tanf mengajarkan kepada pra pemberontak untuk menembakkan senjata buatan AS. Para instruktur juga melatih “regu mortir” dan melatih mengemudikan kendaraan tanpa kecelakaan di medan perang.

Namun, Salem kecewa karena kelompok pemberontak tersebut melenceng dari tujuannya. Tak hanya menolak melawan ISIS, komandan pemberontak justru menjual senjata yang dipasok AS. Sedangkan para instruktur Barat yang ditugaskan di markas menutup mata atas praktik kotor itu.

”Ketika kami mengetahui bahwa pemimpin unit kami menjual senjata kepada teroris ISIS, kami melaporkan hal itu kepada komando pangkalan Amerika, namun setelah laporan kami tidak ada tindakan yang diambil, orang Amerika hanya menggiring dukungan kepada orang yang ditunjuk sebagai komandan kami dan (dia) sedang berurusan dengan ISIS,” ujar Salem, yang dilansir Jumat (1/9/2017).

”Dan dia menjual segala jenis senjata yang dimiliki unit kami, senjata kecil buatan AS, senapan M-16 dan M-4, senapan bekas, berbagai senapan mesin dan amunisi untuk mereka (ISIS),” imbuh Salem.

Pihak komando AS belum berkomentar atas klaim pembelot pemberontak Suriah itu. Namun, koalisi pimpinan AS yang selama ini mengklaim basisnya digunakan untuk berperang melawan ISIS dalam beberapa kesempatan justru melepaskan tembakan ke pasukan pemerintah Suriah yang memerangi ISIS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada sebuah konferensi pers, bahwa informasi itu harus diperiksa secara menyeluruh oleh organisasi internasional.(*)

Baca Juga :   Kunjungi Ceko, Menko Polhukam dan Menkumham Buka Lebar Peluang Repatriasi Korban Pelanggaran HAM Berat

Pos terkait