Pekan Kebudayaan Daerah, Bupati Mambor Bicara 3 Tantangan Utama dalam Pelestarian Seni dan Budaya

WASIOR – Bupati Hendrik Mambor, Senin malam (28/11) membuka secara resmi Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kabupaten Teluk Wondama tahun 2022.

PKD yang mengusung tagline ‘mendama tanda siri’ yang berarti ‘ayo kembali ke dusun’ diharapkan menjadi momentum membangkitkan kesadaran bersama untuk terus menjaga dan melestarikan seni budaya juga kearifan lokal masyarakat asli Teluk Wondama.

Dalam kesempatan itu, bupati mengingatkan ada tiga tantangan utama yang harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak dalam rangka menjaga, menumbuhkembangkan dan melestarikan kebudayaan daerah.

Pertama, derasnya budaya asing akibat globalisasi dan digitalisasi. Tidak hanya berpotensi menggerus kebudayaan nasional dan daerah, banyak dari budaya yang asing tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan budaya bangsa. Hal demikian harus bisa diantisipasi.

“Hal ini perlu kita sikapi dengan bijak tidak saja dengan menyaring budaya dari luar yang ada namun tantangan ini juga bisa dijadikan challenge untuk lebih memperkenalkan budaya kita di mata dunia, “kata Mambor.

Baca Juga :   60 Jawara Internet Sehat Siap Wujudkan Indonesia Cakap Digital, Termasuk di Teluk Wondama

Kedua, keterbatasan manajemen pengelolaan. Dalam hal ini bupati mengingatkan dalam pengelolaan seni dan budaya di dalamnya harus mengusung misi pelestarian dengan tetap membawa substansi nilai budaya lokal.

“Hal ini berarti bahwa budaya lokal perlu dikemas secara profesional dan dikelola secara modern sehingga budaya lokal bisa mendunia, “pesan bupati.

Selanjutnya tantangan ketiga adalah ketersediaan sarana dan prasarana. Menurut bupati agar bisa mencapai puncak kreativitas seni dan budaya maka sarana dan prasarana harus dipersiapkan dengan baik dengan dukungan dari semua pihak.

“Saya berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini mampu memberikan ruang kepada potensi budaya lokal untuk dapat memberikan inovasi dan solusi atas permasalahan yang terjadi dalam rangka menciptakan ketahanan budaya daerah, “ujar orang nomor satu Wondama itu.

PKD tahun 2022 merupakan yang pertama kali digelar di Kabupaten Teluk Wondama. Hajatan itu bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya daerah juga dalam rangka membangun citra Wondama sebagai daerah destinasi wisata di Indonesia.

Baca Juga :   Tiga Warga Positif Covid-19, MUI Wondama Tiadakan Shalat Idul Fitri Bersama di Masjid

“(Juga) Meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, meningkatkan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, “ papar ketua panitia Yefta Siregar.

PKD yang berlangsung tiga hari akan menyuguhkan beragam acara budaya seperti carnaval budaya nusantara yang telah dilakukan pada Senin sore, atraksi budaya, pameran, pentas seni, cerita rakyat serta tradisi lokal lainnya. (Nday)

Pos terkait