MANOKWARI- Dalam rangka memaksimalkan peran pendamping sosial di wilayah Papua barat secara khusus di kabupaten Manokwari Balai Besar Penelitian dan pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) di ruang rapat kantor Bappeda Manokwari (20/3) yang dibuka oleh kepala Bappeda Kabupaten Manokwari, Tahjuddin mewakili sekda Manokwari.
Peneliti B2P3KS Yogyakarta, Fatwa Nurul Hakim menyebutkan bahwa FGD tersebut bertujuan untuk mengetahui fungsi dan peran pendamping sosial di kabupaten Manokwari serta Mengetahui koordinasi antar pendamping dan pihak terkait dalam implementasi program.
Selain itu kata Fatwa, untuk mengetahui Kendala pendamping sosial dalam melaksanakan tugas dan melihat Faktor pendukung pendamping sosial dalam melaksanakan tugas serta harapan pendamping terhadap pelaksanaan pendampingan yang dilaksankan di lapangan agar maksimal untuk menyukseskan program
Ditambahkan Fatwa, bahwa dengan adanya FGD tersebut masukan pendamping yang ada di daerah sebagai upaya B2P3KS merumuskan draft model struktur pendamping sosial yang ada di kementrian sosial.
Dengan diketahuinya kendala yg dialami oleh pendamping tersebut menjadi bahan masukan kepada kementrian sosial dalam rangka mengoptimalkan peran pendamping
Menurutnya, pendamping merupakan kunci sukses dalam terlaksananya program sosial sehingga untuk memaksimalkan peran maka perlu restrukturilisasi pendamping sosial yang dilakukan B2P3KS dan berharap tercipta sebuah model struktur organisasi atau pendamping agar dalam implementasi program lebih dapat maksimal dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.