TORAJA UTARA, kabartimur.con- Slogan layanan 24 oleh perusahaan listrik negara wilayah Toraja Utara dinilai sebagai isapan jempol belaka, warga menyebut para petugas hanya bersembunyi dibalik slogan tanpa tindakan yang nyata.
” Tetangga saya memesan desak dari Pinrang, pengusahanya berjanji sampai dalam jangka waktu satu hari dan mereka betul-betul konsisten dengan janji mereka, sementara PLN ini sudah dua hari kita sampaikan keluhan, mereka berjanji untuk segera datang untuk memberikan pelayanan namun sampai sekarang belum juga datang” Ungkap Rita Amba kepada media Jumat, (24/3)
Rita menjelaskan bahwa pelanggan yang mengaku sudah menyampaikan keluhannya kepada pihak PLN melalui kontak nomor kontak 081356727398 yang didapat dari tetangganya. Kontak tersebut menurut Rita bahwa sudah sering digunakan oleh tetangganya untuk berkomunikasi dengan pihak PLN apabila mengalami gangguan.
Masih dengan raut wajah yang kesal, Ibu dari dua anak tersebut menjelaskan bahwa komunikasi dengan pihak PLN sudah dilakukan sejak tanggal 22 Maret 2023.
“Saya dibantu bapak Kiel berkomunikasi dengan pihak PLN dengan pengaduan Meteran tidak bisa diisi pulsa, pada saat itu mereka (petugas PLN) mengarahkan bapak Kiel untuk menekan tombol angka yang ada di meteran tapi tetap tidak bisa” Terangnya.
Setelahnya pihak PLN masih melalui sambungan telepon menyuruh ibu Rita untuk menunggu petugas PLN untuk datang mengganti meteran karena meterannya dinyatakan terblokir, namun hingga keesokan hari petugas tidak kunjung datang.
” Kalau ditelfon itu saja yang disampaikan, tunggu sebentar. Bahkan sampai dedak yang dipesan tetangga dari Pinrang sudah sampai petugas PLN dari Toraja Utara ini belum juga tiba” Kesalnya.
Layanan PLN tersebut tidak hanya dikeluhkan oleh Rita Amba, salah satu warga Lembang Salu Induk kecamatan Sopai Paulus juga menyampaikan keluhannya terhadap pihak PLN dimana tegangan listrik yang sampai ke rumah mereka sangat tidak memuaskan, keluhan tersebut juga menurut Paulus sudah disampaikan berulang-ulang ke pihak PLN baik melalui hubungan telepon maupun melalui petugas yang menagih tarif PLN ke rumahnya namun sampai saat ini tidak ada perubahan.
” Bahkan kalau ada kabel yang putus kami sendiri yang sambung, selalu kita hubungi tapi tidak pernah datang” Terang Paulus dengan nada jengkel.(Red/ST)