Korban Begal Meninggal, Polisi Tangkap dan Tembak Kaki Pelaku

Aksi Begal sadis kembali terjadi,kali ini korbannya Septian Nuransa, yang juga
keponakan salah seorang legislator DPRD Sulsel. Korban yang sempat dirawata
beberapa hari di RS Wahidin Sudirohusuodo akhirnya meninggal dunia setelah selama
19 hari dirawat intensif. Korban mengalami luka tikamn dibagian dadanya. Septian
menghembuskan nafas terakhirnya Minggu 19 Juni dinihari.
Informasi yang dihimpun Kabar Timur menjelaskankan, Septian baru saja tiba dari
Palopo, dan dijemput pacarnya dengan sepeda motor, saat keduanya melintas di Jalan
Rappocini keduanya dihadang enam orang pemuda yang mengendarai sepeda motor, pelaku
berusaha merampas tas milik korban,namun Septian berusaha mempertahankan tas
miliknya.
Saat itulah korban terjatuh dari sepeda motor dan langsung dikeroyok oleh para
begal. Pelaku berhasil membawa kabur tas berisi uang tunai Rp40 juta hasil jerih
payah Septian selama di Palopo.
Diduga terkena senjata tajam di dadanya Septian mengalami pendarahan hebat, malam
itu korban langsung dilarikan ke RS Wahidin Sudirohusodo. Namun Tuhan berkehendal
lain, setelah menjalani operasi akibat pendarahan dalam, Septian akhirnya
meninggal. Sementara kekasihnya hanya mengalami luka lebam akibat kena hantaman
benda tumpul.
Petugas dari unit Resmob Polda Sulsel dipimpin AKP Mochamad Yunus berhasil
meringkus lelaki bernama Ilham Renaldi (20). Warga Jalan kemauan ini, adalah pelaku
yang membegal dan menikam Septian. Polisi melumpuhkan pelaku dengan timah panas di
kedua kakinya lantaran berusaha kabur saat akan dilakukan pengembangan.
Pelaku mengaku sudah 15 kali melakukan aksi begal di wilayah Makassar, serta aksi
pencurian sepeda motor. warga mengaku sangat senang mendengar kabar tertangkapnya
Ilham,hanya saja warga merasa kecewa, pasalanya merekan menginginkan agar pelaku
seperti Ilham Renaldi agar dieksekusi mati saja, karena usai menjalani hukumannya
pelaku pasti akan beraksi kembali.
”Habisi saja, kalau perlu serahkan sama warga biar kami yang eksekusi, dari pada
jadi sampah saja,lebih baik dimatikan saja supanya dunia ini aman,” ujar
Satria,salah seorang warga yang mengaku sangat membenci pelaku aksi kekerasan di
jalan.(*)

Baca Juga :   Makassar Kota Pertama Miliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Pos terkait