Kedatangan Raja Goa Ke-XXXVIII di Manokwari Disambut Dengan Prosesi Adat

MANOKWARI, Kabartimur.com- Kedatangan Raja Gowa, YM Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang Raja Ke XXXVIII di Tanah Arfak Manokwari Provinsi Papua Barat oada Minggu (29/1/2023) disambut dengan prosesi Adat.

Penyambutan dengan prosesi adat didampingi kepala Suku Besar Arfak, Drs Dominggus Mandacan dan Bupati Manokwari, Hermus Indou S.IP MH dengan pemasangan Mahkota Papua dan Tarian Adat Gowa Tari Padduppa.

Bacaan Lainnya

Kehadiran Raja Gowa ke Manokwari dalam rangka Syukuran Hari Jadi Gowa yang pertama di kabupaten Manokwari.

Japari Artata selaku penasehat KMPG (Kerukunan Makasassar Pilar Gowa) melalui Rolognya menyampaikan bahwa pemaknaan nilai luhur budaya yang mengawali prosesi penyambutan penerimaan Tamu Istimewa Raja Gowa dan kepala suku besar Arfak adalah simbol kebersamaan dan perpaduan pimpinan terhormat yang bermartabat.

Baca Juga :   Tekan Inflasi, Kodam XIV Hasanuddin MoU bersama Bank Indonesia

Pengenaan Mahkota Cendrawasih kepada Sombayya Raja Goa adalah bentuk penghormatan masyarakat Papua suku Arfak kepada tamu agungnya , dan simbol Burung Cendrawasih yang indah yang dikenakan di kepala mengandung makna bahwa Sumbang ku Raja Gowa dihormati dan dianggap kepala atau Raja untuk mereka juga.

Sementara pemasangan Patonro kepada kepala Suku Besar Arfak Drs. Dominggus Mandacan mengandung makna bahwa bapak kepala suku besar Arfak di samping kepala suku untuk Mea Kebar, Karon dan Hatam Beliau juga sudah didaulat dan menjadi kepala suku besar Makassar yang ada di daerah ini.

Adapun Tema perayaan Harlah Pilar Gowa “Dengan semangat hari kerukunan Goa kita maknai Sikayao Sumanga dalam meneguhkan sikap Abullo Sibatang dan Sirik Napacce guna mempererat tali silaturahim sesama anak negeri.

Sikayao Sumanga adalah bahasa bermakna saling mendukung, Sikayao artinya saling menyambut (memberi dan menerima) , Sumanga artinya spirit.

Abullo Sibatang mengandung makna persatuan dan kebersamaan.

Siri Napacce mengandung makna Kehormatan dan kasih sayang.

Sehingga disimpulkan tema Hari Jadi Kerukunan ini memberikan pesan bahwa kita harus saling mendukung melahirkan spirit dan semangat persatuan untuk nama baik kerukunan Goa dalam menegakkan kehormatan serta menebar kasih sayang demi harmonisnya silaturahmi hubungan yang baik sesama anak negeri.

Pesan ini berlaku baik secara ke dalam sesama Suku Makassar terlebih berlaku antara suku lain sesama anak adat di negeri ini dengan harmonisasi dan kolaborasi suku adat dan budaya berkenan Sombayya Raja Gowa dan bapak kepala suku besar Arfak membimbing dan memberi arahan.

Dalam acara Hari jadi kerukunan Makassar Pilar Gowa juga dilakukan penyerahan Cinderamata sebagai tanda kebesaran dan Kehormatan. (Red/*)

 

Pos terkait