WASIOR, Kabartimur.com– Kapolda Papua Barat Irjen Pol Jhonny Eddizon Isir, Kamis (8/8) berkunjung ke kantor KPU Teluk Wondama di Wasior untuk mengecek kesiapan penyelenggaran Pilkada 2024.
Dalam kunjungan itu, Kapolda berharap agar hasil evaluasi terhadap Pemilu 2024 yang lalu dijadikan rujukan untuk memperbaiki penyelenggaraan Pemilu pada Pilkada nanti.
Salah satunya terkait prosedur pelaksanaan pencoblosan di TPS yang menurut Kapolda harus benar-benar dipahami dengan baik oleh petugas penyelenggara di TPS.
“Harapan kita penyelenggara adhoc benar-benar diperhatikan agar tidak salah dalam pelaksanaan terutama saat pencoblosan. Hasil pengamatan kita lebih banyak bersifat prosedural. Meskipun yang bersifat prosedural, tapi itu bisa jadi bahan (sengketa) nanti kalau kemudian itu kita tidak perbaiki, “pesan Irjen Isir.
Kapolda mencontohkan prosedur yang banyak dilanggar pada saat pencoblosan dalam Pemilu 2024 lalu adalah pembukaan TPS yang molor dari waktu yang seharusnya.
Sesuai ketentuan, TPS harus dibuka pada pukul 07.00 WIT. Namun ditemukan banyak TPS baru dibuka di atas pukul 07.00 WIT.
“Contoh TPS harusnya dibuka jam tujuh tapi dia molor. Kalau ada satu paslon menang satu paslon kalah lalu dia mempersoalkan prosedur yang ada di sini. Itu bikin kita repot. Jadi harap hal ini benar-benar diperhatikan terutama bagi penyelenggara adhoc, “kata mantan Kapolres Manokwari ini.
Lebih lanjut Irjen Jhonny Isir juga menekankan pentingnya pencermatan terhadap data pemilih agar tidak menjadi pintu masuk timbulnya kerawanan dalam Pilkada 2024.
Dia berharap KPU Teluk Wondama mencari cara agar semua warga yang berhak memilih terakomodir dalam daftar pemilih juga dapat menyalurkan hak pilihnya dengan mudah.
“Jangan sampai ada warga yang alamat KTP-nya di (Lokasi) A tapi domisili di B atau C. Dalam DPT dia memilih sesuai alamat KTP tetapi itu jaraknya (TPS) agak jauh. Kemudian pada hari H dia paksa memilih di TPS yang terdekat, ini bisa menjadi masalah, “kata Kapolda mengingatkan.
Kepada Kapolda dan rombongan, Ketua KPU Teluk Wondama Yustinus Rumabur menyatakan KPU Teluk Wondama sudah siap menyelenggarakan Pilkada 2024.
Namun demikian, belajar dari beberapa Pemilu sebelumnya termasuk pada Pemilu 2024 yang lalu di mana selalu terjadi PSU (pemungutan suara ulang) maka, kata Rumabur, KPU Teluk Wondama memberi perhatian khusus pada lokasi-lokasi tertentu yang ditenggarai rawan terjadi PSU.
“Wondama ini identik dengan PSU. Sudah tiga kali terjadi PSU maka titik konsentrasi kami pada lokasi-lokasi tertentu yang rawan PSU untuk kami memberitahukan, menginformasikan kepada masyarakat lokal supaya pada Pilkada ini kami tidak boleh mengalami hal yang sama, “kata Rumabur.
Kordinator Devisi Hukum KPU Teluk Wondama Bernard Wambrauw menambahkan saat ini KPU sedang melakukan proses pemutakhiran data pemilih hasil pencoklitan.
Bernard mengatakan KPU memberi perhatian khusus terkait adanya peningkatan jumlah pemilih pada DP4 yang diturunkan Kemendagri dengan DPT pada Pemilu 2024 lalu yang mencapai 2.347 pemilih.
“DPT kita pada Pemilu 2024 lalu sebanyak 26.513 sedangkan dalam DP4 itu sebanyak 28.860 sehingga terjadi kenaikan 2000 lebih. Ini yang menjadi perhatian kita. Tapi data ini masih terus bergerak karena teman-teman di bawah sedang melakukan pencermatan terus, “jelas Bernard.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Komisioner KPU Teluk Wondama lainnya yakni Toni Yaung serta Sekretaris KPU Albert Kareth. Sementara Kapolda didampingi beberapa pejabat utama Polda Papua Barat. (Nday)