MANOKWARI- Ketua Majelis Rakyat Papua MRP Papua Barat, Maxi Ahoren mengaku kabar pelecehan seksual yang dilakukan oknum atasan penyidik Polda Papua Barat kepada terdakwa Nina Diana (ND) itu sudah mendengar namun ia butuh pengakuan langsung dari Korban.
“Kita baru dengar kabar itu, tetapi kita belum mendapat kabar langsung dari yang bersangkutan, jadi soal pelecehan belum tentu sebab kami belum mendapat informasi langsung dari Ibu Nina Diana” Kata Maxi Ahoren Ketua MRP Papua Barat.
Meski demikian kata Maxi, pihaknya akan mengutus Pokja Perempuan yang merupakan salah satu pokja di MRP agar menemui langsung Nina Diana.
“Apakah benar menurut kata orang terjadi pelecehan seksual terhadap dia, lalu siapa pelakunya tentu nanti kita akan mengutus Pokja Perempuan untuk menemui dia” Jelas Maxi Ahoren.
Dia menegaskan, bahwa siapapun dia apakah dari ketika benar melakukan pelecehan seksual terhadap Nina Diana maka, sebagai lembaga kultur masyarakat adat, MRP-PB akan mengambil langkah
“Siapapun dia yang melakukan pelecehan terhadap Ibu Nina Diana maka kita akan ambil langka, menyurati baik ke tingkat Kapolda maupun ke Kapolri” tegasnya.
Maxi juga mengatakan, ketika kebenaran tentang pelecehan seksual itu didapatkan maka hal itu merupakan salah satu pelecehan terhadap orang asli Papua (oap).
“Kalau itu benar terjadi maka ini merupakan salah satu pelecehan terhadap orang asli Papua dan saya kuatirkan adalah mungkin bukan hanya Nina Diana jadi Korban, tetapi ada korban-korban lain yang terjadi seperti ini, jadi kita harus kasih putus kalau benar itu terjadi” tegasnya. (AD)