WASIOR – Arus lalulintas pada jalur kota Wasior menuju kawasan transmigrasi Warayaru-Sobei serta wilayah lain distrik Teluk Duairi di Kabupaten Teluk Wondama maupun sebaliknya hingga Jumat sore (11/2) masih lumpuh.
Kendaraan roda dua memang masih dapat melintas. Namun pengendara harus turun dan menuntun motornya melewati bagian jembatan yang hanya tinggal sepenggal saja.
Sementara warga yang menggunakan mobil terpaksa turun di sisi jembatan kemudian berjalan kaki dan selanjutnya menumpang mobil lain yang menunggu di seberang jembatan.
Diketahui jembatan Mawoi mengalami ambrol hingga nyaris putus akibat tergerus banjir pada Kamis dini hari lalu.
Dinas PUPR bersama dengan BPBD setempat sejak kemarin siang telah menurunkan 2 unit alat berat untuk melakukan penanganan dengan membuka jalan darurat serta berupaya menutup bagian jembatan yang longsor dengan memasang turap.
Hingga Jumat sore terpantau pekerjaan pemasangan turap masih terus dikebut.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Teluk Wondama Leonardo Latumeten menjelaskan, pemasangan turap dilakukan agar bagian jembatan yang longsor dapat ditutup kembali sehingga bisa dilalui kendaraan.
Pihaknya menargetkan pemasangan turap dan penimbunan bagian jembatan yang ambrol bisa diselesaikan pada Jumat sore atau malam sehingga pada Sabtu pagi kendaraan sudah bisa melintas di atas jembatan.
“Kita buka ini untuk pasang dinding turap dari kayu untuk sementara waktu untuk bisa akses jalan darurat untuk masyarakat bisa lewat. Mudah-mudahan bisa tuntas sore ini supaya akses kendaraan bisa lewat kembali,” ujar Leo ditemui di jembatan Mawoy.
Adapun jalan darurat sebenarnya telah dibuka di samping jembatan. Namun sampai Jumat sore belum bisa dilalui karena arus air di Kali Mawoy masih cukup deras.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya mempercepat pembangunan turap dan penimbunan sehingga kendaraan bisa lewat di atas jembatan.
“Jalan darurat sudah ada tapi debit air di bawah deras jadi tidak bisa dilalui. Makanya kita berusaha tutup di sini supaya lalu lintas bisa lewat di atas saja tidak usah lewat bawah,” kata Leo.
Adapun untuk penanganan jangka panjang, menurut Leo, bagian jembatan pada kedua sisi akan dipasangi tanggul menggunakan bronjong sehingga lebih tahan terhadap gerusan banjir.
Ditemui sehari sebelumnya Kepala Dinas PUPR Said Karim mengatakan untuk mengantisipasi kejadian serupa berulang, pihaknya juga akan melakukan penataan aliran Kali Mawoy.
Jalur kali terutama di sisi utara yang sudah melebar akan diluruskan kembali serta pinggiran kali akan diberi tanggul beton atau bronjong sehingga tidak mudah tergerus banjir.
Untuk diketahui, ambrol jembatan Mawoy nyaris memakan korban. Sebuah pikap yang melaju dari arah Warayaru menuju Wasior pada Kamis pagi terjerumus ke dalam sungai.
Beruntung sang sopir berhasil menyelamatkan diri dan hanya menderita luka ringan. Mobil yang terjun bebas ke sungai telah dievakuasi pada Kamis sore. (Nday)