Jadi ‘Penjaga’ Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Mambor Ingin Pulau Roon Dapat Kompensasi dari Pemerintah Pusat

PULAU ROON – Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Hendrik Mambor menyuarakan perlunya  kompensasi dari pemerintah pusat bagi masyarakat di Pulau Roon yang selama ini telah menjaga kawasan konservasi di wilayah setempat.

Pulau Roon berada dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) yang merupakan taman laut terbesar di Indonesia. Sementara di darat terdapat Cagar Alam Pegunungan Wondiboi.

“Selama ini masyarakat Pulau Roon menjaga kawasan konservasi ini secara arif dan bijaksanà. Bisa dilihat hutannya masih terawat tidak ada yang rusak. Juga di laut. Maka mungkin kami perlu kompensasi sebagai penjaga, ” kata Mambor.

Hal itu disampaikan bupati pada pembukaan Festival Roon Wondama (FRW) 2023 di Pantai Wasasar Pulau Roon, Kamis (7/9).

Bupati mengatakan  kompensasi dari pemerintah pusat bisa diberikan dalam bentuk program pemberdayaab dan atau  dukungan lain kepada Pemda dan masyarakat Teluk Wondama.

Baca Juga :   824 KK di Wondama Dikategorikan Miskin Ekstrem, Wakil Bupati Sebut Validasi Data Sedang Dilakukan

“Kompensasi dalam bentuk program untuk membangun ekonomi masyarakat, sebab kami hanya menjaga, “lanjut bupati pada acara yang dihadiri Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo.

Untuk Diketahui TNTC merupakan taman laut terbesar di Indonesia dengan luasan mencapai 1,4 juta hektare.

Dua pertiga luas kawasan TNTC atau sekitar 1,2 juta hektare masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Teluk Wondama. Sisanya berada di Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Sementara Cagar Alam Pegunungan Wondiboi merupakan kawasan hutan primer yang membentang dari sisi timur hingga barat Kabupaten Teluk Wondama.

TNTC menyimpan kekayaan sumber daya laut yang cukup besar termasuk potensi tambang dan bahan galian lainnya.

Demikian pula hutan alam di kawasan Cagar Alam Pegunungan Wondiboi yang kaya dengan flora dan fauna yang unik.

Baca Juga :   Warga Ramai-Ramai Bantu Pembangunan Gereja Syaloom Wasior, Panitia Optimis Bisa Selesai 3 Tahun

Namun demikian, menurut bupati, masyarakat asli Pulau Roon selama ini tidak bisa  memanfaatkan atau mengelola kekayaan itu lantaran merupakan kawasan yang harus dilindungi.

“Pulau Roon punya potensi yang besar tapi kalau kita kelola, habis pulau. Hasil sesmik oleh pusat geologi kelautan Bandung pada 2013 menemukan di laut, di darat potensinya luar biasa. Tapi kita hanya menjaga karena ada kawasan konservasi ada di darat dan laut, “kata Mambor.

Maka dari itu, lanjut bupati, yang bisa dikembangkan Pemda dan masyarakat hanyalah sektor pariwisata.

“Maka perlu ada intervensi dari luar supaya masyarakat kami bisa diberdayakan dan dimampukan, “ucap orang nomor satu Wondama ini. (Nday)

Pos terkait