WASIOR – Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menetapkan 8.377 anak usia 0-7 tahun sebagai sasaran imunisasi polio tahun 2024.
Kepala Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Wondama Hanok Waprak mengatakan capaian imunisasi polio di Teluk Wondama sejauh ini telah mencapai 71,3 persen.
Launcing imunisasi polio di kabupaten Teluk Wondama sendiri telah dilakukan pada 27 Mei lalu oleh Wakil Bupati Andarias Kayukatuy.
“Capaian kita untuk putaran pertama sudah 71,3 persen dari 8.000-an yang menjadi sasaran. Itu data sampai 9 Juni. Saat ini 14 Puskesmas sudah bergerak di setiap wilayah masing-masing, “ungkap Waprak melalui pesan whatsapp, Selasa (11/6/2024).
Waprak mengaku pelaksanaan imunisasi polio ke seluruh wilayah Kabupaten Teluk Wondama terkendala dengan kondisi geografis.
Selain harus menyeberangi lautan untuk mencapai masyarakat di wilayah pesisir kepulauan yang jauh, sejumlah kampung/desa juga masih terisolir sehingga sulit dijangkau dengan kendaraan maupun berjalan kaki.
“Kementerian bilang cepat, putaran pertama harus selesai tapi saya laporkan bahwa kondisi keadaan kabupaten tidak sama dengan di Jawa. Papua, letak geografisnya sulit, “kata Waprak.
Dia mencontohkan, salah satu desa yang masih terisolir adalah Kampung Oya di Distrik Naikere. Kampung Oya berada jauh di pedalaman dan belum terhubung jalan darat.
Untuk mencapai desa yang berada di dekat perbatasan Teluk Wondama dan Kabupaten Kaimana itu, dibutuhkan setidaknya empat hari berjalan kaki dari kampung terdekat yang sudah terhubung jalan darat.
“Apalagi ke Oya sana, kemarin kami sudah laporkan Pak Wakil, Pak Sekda agar diupayakan dengan helikopter supaya mereka juga dapat pelayanan yang sama, “sebut Waprak saat melakukan pemberian imunisasi polio di Kampung Yabore Distrik Naikere.
Meski demikian, Waprak optimistis target capaian imunisasi polio minimal 95 persen dari total sasaran yang ditetapkan Kementerian Kesehatan akan dapat dipenuhi.
“Kita yakin bisa penuhi (target Kemenkes) karena masyarakat kita sudah banyak yang mengerti tentang imunisasi. Makanya kita selalu lakukan sosialisasi dulu sebelum imunisasi supaya masyarakat tidak ada penolakan, “ucap dia.
Sekedar diketahui, polio adalah penyakit menular yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik sehingga penderita akan mengalami kelumpuhan.
Pemberian vaksin/imunisasi polio bertujuan melindungi seseorang dari infeksi virus polio. Vaksin membantu tubuh memproduksi zat pelindung atau andibodi yang akan mencegah seseorang terserang penyakit ini.
Di Teluk Wondama sendiri, berdasarkan data Dinas Kesehatan, belum ditemukan ada kasus lumpuh karena polio di kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua ini.
“Di Wondama belum ada kasus (polio). Tapi kita mencegah dengan imunisasi ini karena kalau anak-anak lumpuh dari kecil pasti masa depannya tidak akan bagus. Ini yang perlu disadari bersama, “kata Waprak menambahkan. (Nday)