Toraja Utara, Kabartimur.com- Mengaku menerima perlakuan yang manusiawi sehingga membuat janin dalam kandungannya gugur, Fatima seorang Ibu yang sedang berlibur dirumah keluarga suaminya itu berencana akan melaporkan kejadian yang dia alami ke pihak yang berwajib.
” Sekarang sudah merasa baik-baik setelah ditangani oleh pihak Rumah Sakit, tadi malam itu sakit sekali kurasa, hari ini kami sudah boleh pulang” Katanya saat ditemui Wartawan di Rumah Sakit Elim Senin (1/4)
Fatima yang saat itu didampingi suaminya mengaku apabilah mereka punya daya maka akan melaporkan kejadian yang dia alami ke pihak yang berwajib. Ia mengaku saat kejadian pengrebekan berlangsung dirinya mengalami pendarahan hebat, beberapa hal yang menurutnya membuat diri trauma sehingga keguguran salah satunya karena kaget dengar rentetan suara tembakan
” Sangat dekat pak, na didepanku itu Polisi membunyikan senjata” Katanya.
Kaget dengan bunyi rentetan senjata, dia pun mengaku panik dan sempat terjatuh, saat mengalami pendarahan sang suami tidak berada didekatnya karena sibuk mencari anaknya yang lari karena takut, menurut informasi anak yang masih remaja itu ditemukan di areal persawahan.
” Kaget ki’ pak, karena dibentak-bentak ki’ lagi, sedang saya sudah pendarahan dibentak ka’ sama aparat disuruh masuk ke rumah, saya bilang tidak bisa ka’ bergerak tapi nabilangi kak lagi biar kau, Salamun” Ungkap Fatima mengaku bahwa pernyataannya didengar oleh banyak warga yang ada di lokasi.
Kejadian yang dialami Fatima ini sudah sampai ke Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Toraja Utara. Kepada Wartawan, Kepala PPPAPPKB dr. Lina Rombe mengaku akan menindaklanjuti informasi yang diterimanya serta akan mendampingi korban apabilah ingin mengadukan kejadian yang dialaminya kepada pihak yang berwajib. * Soetanto*