WASIOR – Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menyatakan nilai-nilai tanah peradaban yang dianut masyarakat asli Wondama memiliki keselarasan dengan Pancasila.
Mambor meyakini predikat tanah peradaban yang mengandung nilai-nilai keadaban manusia seperti cinta kasih, persaudaraan dan kerukunan bisa menjadi benteng yang tangguh untuk menangkal masuknya paham-paham radikal yang bisa mengancam kerukunan hidup masyarakat di Wondama.
“Kami melihat dari sudut pandang tanah peradaban. Ikon kita adalah nilai-nilai peradaban adalah masyarakat yang baik yang hidup dalam suasana yang rukun dan damai dan hanya itu yang bisa kita lakukan untuk menangkal berbagai ancaman yang ada.
Ini sesuatu yang sudah tumbuh lama dan mestinya itu kita tumbuhkan terus. Sehingga kehidupan masyarakat anak bangsa di daerah ini bisa menggunakan sebagai dasar selain Pancasila tetapi dalam konteks lokal mungkin ikon tanah peradaban tidak kalah pentingnya untuk kita gunakan untuk memperat kerukunan dan kebersamaan, “kata Mambor.
Hal itu disampaikan bupati ketiga Teluk Wondama usai mengikuti secara virtual upacara Hari Lahir Pancasila yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Gedung Sasana Karya Kantor Bupati Teluk Wondama di Isei, Selasa (1/6/2021).
Lebih lanjut Mambor mengatakan, seperti halnya Pancasila yang telah menjadi falsafah hidup rakyat Indonesia maka status tanah peradaban yang mengandung nilai-nilai kemanusian juga layak menjadi landasan hidup masyarakat Wondama.
Dia mengibaratkan tanah peradaban adalah Pancasila dalam konteks lokal Wondama.
“Dasar (negara) kita adalah Pancasila tetapi dalam konteks daerah marilah ikon peradaban ini kita gunakan sebagai sesuatu hal yang baik untuk menjalin persatuan dan kesatuan tetapi juga bagaimana merawat kerukunan dan persaudaraan di Wondama.
Saya percaya kalau itu kita dapat lakukan maka daerah ini akan menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi semua anak bangsa, “ucap eks Kepala Bappeda Wondama ini. (Nday)