Hari Literasi Internasional Film Lamek Perdana Tayang

MANOKWARI, Kabartimur.com -Peringatan hari Literasi Internasional atau Hari Aksara Internasional/Sedunia yang diperingati setiap tanggal 8 September setiap tahunnya, Top Production menggelar pemutaran perdana film Lamek dan diskusi film yang berlangsung di hotel Swisbell ,Sabtu (10/9/2022) ditandai dengan penandatanganan poster bersama.

Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak asli Papua yang bernama Lamek Dowansiba dalam mendirikan puluhan rumah baca dan bersama teman-teman pegiat literasi di Manokwari memerangi buta aksara hingga ke pedalaman Papua Barat

Direktur TOPRODUCTION, Sidarman menyatakan Film Dokumenter berdurasi 41 menit ini, mengambil latar gambar di Kampung Testega, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, pembuatan film ini pihaknya bersama timnya telah melakukan riset hampir setahun. Mulai dari pengenalan karakter hingga menggali informasi terkait persoalan pendidikan di daerah ini.

Baca Juga :   Pemkab Manokwari Belum Tentukan Kuota P3K Tahun 2019

“Kita semua mempunyai tanggung jawab yang sama untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Tanah Papua. Kebetulan kami ini bergerak di bidang seni dan konten kreator. Sehingga film ini sekaligus menjadi sumbangsih kami dan bisa membuka mata kita semua untuk bersama melihat kondisi pendidikan kita saat ini,” ujar Darman.

Film Lamek Patahkan Stigma Wilayah Testega Pegunungan Arfak Jauh Dari Miras

Selain itu alasan mengangkat karya film perdana tersebut karena stigma diluar Papua dikenal dari segi keterbelakangan pendidikan dan kekerasan dan stigma itu terus berkembang dikalangan luar sehingga Kita mempunyai rasa tanggungjawab bersama dan mempublikasikan apa yang terjadi sebenarnya mereka lakukan dan itu yang disampaikan dalam film tersebut.

Di wilayah Testega, kabupaten Pegunungan Arfak Darman mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mendapati masyarakat yang Merokok, makan Pinang dan minuman keras semua aktivitas berkebun.

Baca Juga :   Rudi Timisela Dianggap Layak Memimpin Golkar Sekali Lagi

Terkait proses pembuatan film, Darman mengaku pihaknya menggandeng Imaji Papua dan , Yulika Anastasia yang merupakan pendiri Imaji Papua merupakan sutradara dari Film Lamek sementara kru yang terlibat merupakan personel TOPRODUCTION.

“Kami sengaja berkolaborasi menggarap film ini supaya hasil yang kami dapatkan bisa maksimal. Karena selanjutnya, Film Lamek ini akan kami ikutkan di sejumlah ajang Festival Film. Yang terdekat, kami akan segera kirimkan materi untuk mendaftar ke ajang Festival Film Indonesia (FFI)” ungkap Darman.

Sebagai informasi pemutaran Perdana Film Lamek, akan dilakukan di dua tempat. Pada akhir pekan ini, pemutaran Perdana sekaligus diskusi akan digelar di Manokwari Sabtu (10/9) hari ini selanjutnya pada awal pekan depan (12/9), pemutaran akan dilaksanakan di Kantor Bupati Pegunungan Arfak.

Sementara itu, sutradara film , Yulika Anastasia menyampaikan bahwa apa yang disampaikan dalam Film Dokumenter Lamek semuanya natural dan tidak ada intervensi apapun yang dilakukan.

Baca Juga :   Pilkada 2024, Bawaslu Manokwari Gelar Sosialisasi dan Deklarasi Kampung Pengawasan Partisipatif di Distrik Manokwari Timur

Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf), Marinus Mandacan menyampaikan apresiasi kepada pegiat gerakan literasi yang digagas oleh Lamek dan merupakan hal yang luar biasa.

Marinus mengakui bahwa sejauh ini pihaknya belum mengetahui gerakan yang dilakukan oleh pegiat Literasi selama ini sehingga belum banyak mengambil peran dalam memberikan dukungan.

Olehnya itu, Marinus berharap agar apa yang telah dilakukan saat ini oleh pegiat literasi terus dilanjutkan dan pemerintah Pegaf akan mendukung sepenuhnya dan akan diakomodir dalam program ditahun mendatang demi kemajuan Pendidikan di Pegunungan Arfak.
” Saya terharu atas perjuangan pegiat Literasi seperti anak bayi yang baru merayap dan berharap bisa tumbuh dewasa yang akan membawa perubahan bagi kabupaten Pegaf yng lebih baik ” harap Marinus. (Red/*)

Pos terkait