Toraja Utara, Kabartimur.com- Festival Paduan Suara Lagu Natal (FPSLN) yang diselenggarakan oleh pemerintah Toraja Utara ternyata tidak begitu diterima oleh semua kalangan, salah satunya dari kubu PGRI, dimana biaya yang dibutuhkan untuk mendukung tim paduan suara dari PGRI itu dibebankan kepada masing-masing guru.
Hal ini yang membuat sebagian guru di Toraja Utara tidak begitu setuju dengan sikap PGRI yang mengikutsertakan timnya namun biayanya dibebankan kepada semua guru, terlebih lagi ketika dalam menuntut sumbangan tersebut ada ucapan yang terkesan mengancam.
Kepada Kabartimur.com, Salah satu guru yang meminta agar namanya tidak dipublikasi menyampaikan keluhannya dimana ia mengaku telah menerima pesan berantai yang disebut-sebut keluar dari organisasi PGRI, dimana pesan tersebut berisi perintah untuk menulis nama-nama guru yang tidak mau menyumbang dana untuk kebutuhan tim PGRI dalam mengikuti lombah FPSLN yang akan segera berlangsung.
Tenaga pendidik itu menyayangkan adanya kesan mengancam bagi siapa saja yang tidak mau berkontribusi untuk kegiatan-kegiatan yang pada prinsipnya bulan tugas utama seorang guru. ” Kalau seandainya kami dituntut untuk menyumbang dana dalam kaitan dengan tugas korpri kami maka itu pantas ada kesan ancaman, menulis nama-nama yang tidak mau menyumbang” Katanya.
Ia kemudian menambahkan bahwa sikapnya ini mungkin berbeda dengan rekan-rekannya yang lain, namun hal tersebut menurutnya adalah hal yang wajar, dimana masing-masing orang tentunya punya pandangan sendiri-sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing.
” Yang sudah lebih mapan, dan sudah tidak punya beban yang berlebihan mungkin tuntutan untuk berkontribusi itu tidak lagi membebani mereka, tapi bagi yang masih memiliki tuntutan hidup yang tinggi tentu setiap rupiah sangat bermakna, tapi intinya bahwa kegiatan ini bukan tugas utama kami namun dalam penggalangan dananya ada kesan ancaman bagi yang tidak bisa berdonasi” Tambahnya
Sementara itu, Ketua PGRI belum bisa dimintai penjelasan terkait pesan WhatsApp tersebut, meski kabartimur.com sudah mencoba untuk menitip pesan ke Ketua agar bisa dihubungi melalui sambungan telepon namun ketua PGRI yang kabarnya sementara ini masih di Makasar tidak bersedia dimintai keterangan lewat sambungan telepon. (Soetanto)