MANOKWARI- Ibu Rumah Tangga (IRT) masih kokoh mendominasi pengidap HIV/AIDS di Manokwari.
Hal tersebut terkuak dalam pertemuan lintas sektor anggota Komisi Penanggulangan AIDS kabupaten Manokwari yang diselenggarkan di ruang Sasana Karya (28/11).
Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, DRG.Sembiring dalam pertemuan tersebut mengatakan permasalahan HIV/AIDS di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Manokwari sudah menjadi ancaman yang serius terhadap generasi penerus pembangunan.
Dari hasil survei pada Tahun 2013, angka Pervalensi HIV pada populasi umum sebesar 2,3 persen dari 4.831 ODHA yang ditemukan. Namun jumlah kasus HIV/AIDS yang tercatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari sampai Jaanuari 2018, hanya 1.799 kasus. Dengan demikian, masih ada sekitar 3.032 ODHA yang harus ditemukan dari total kasus tersebut.
Dijelaskan Sembiring, pengidap HIV/AIDS yang didominasi oleh IRT tersebut, terdiri dari kelompok usia produktif dan belum memulai ARV karena masih adanya stigma dan diskriminisasi di masyarakat.
“Pengobatan ARV sangat bermanfaat bagi ODHA (Orang dengan HIV AIDS) dalam meningkatkan kualitas hidupnya untuk memulai pengobatan ARV dan mempertahankan pengobatannya sesuai strategi nasional TOP (Temukan Obati Pertahankan) untuk menuju Threee Zero 2030 di indonesia,” kata Sembiring.
Dirinya mengakui, untuk mencapai tujuan Three zero Tahun 2030, bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua sektor baik pemerintah maupun swasta untuk mengimplementasikan program maupun kegiatan di lapangan. Tentunya harua didukung anggran yang memadai dari daerah masing-masing.
Hal ini sebagai mupaya penyelamatan generasi penerus di kabupaten manokwari, dukungan anggaran ke KPA Manokwari. Juga dukungan dari semua SKPD di kabupaten Manokwari melalui kegiatan rutin di instansi masing-masing.