HALTIM,KABARTIMUR.COM – Orang tua wali murid serta Guru-Guru SD Impres 2 Binagara Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Kecamatan Wasile Selatan, melakukan aksi penolakan Plt. kepala sekolah baru karena diangap bermasalah.
Aksi penolakan kepala sekolah baru SD 2 Inpres Binagara tersebut lantaran banyak masalah baik itu masalah ijazah mapun kepemimpinan yang diangap tidak jelas untuk SD Inpres 2 Binagara, hal ini membuat seluruh orang tua wali murid menolak Kepala sekolah baru yakni Ponimin, S.Pd, yang menggantikan Kepsek lama Nurani tahmid, S.Pd.
Pergantian Kepala Sekolah lama dan kepala sekolah baru juga diangap ada keterlibatan beberapa pihak diantaranya Kades Binagar, Kepala BPD Binagara serta mencari dukungan ke Camat Wasile selatan.
Dikonfirmasi salah satu guru yang tidak menyebutkan namanya mengatakan Plt. Kepsek baru (Ponimin) SD Inpres 2 Binagara, itu sebelum menjadi Kepsek di SD inpres Akejawi. tiba-tiba SK Plt. Kepsek baru (Ponimin) Pindah ke SD Inpres 2 Binagara mengunakan jalur dukungan dari Kades Binagar dan Ketua BPD sehingga lolos menjadi kepsek Plt. SD inpres 2 Binagara menggantikan Kepsek lama. sementara itu kepsek lama dipindahkan menjadi Guru di SD inpres 1 Binagara.
“Setelah SK tersebut keluar dan menjabat sebagai Plt. Kepsek di SD inpres 2 Binagara, namun semua Guru-Guru dan Orang tua murid menolaknya, karena diangap bermasalah,” Katanya, Jumat (17/02/2023).
Lanjutnya, setelah melakukan aksi penolakan, Kami langsung melakukan rapat Komite seluruh Guru-Guru dan Orang tua murid yang hasil itu kami menolak Plt. Kepsek baru (Ponimin) dan mempertahankan Kepsek lama (Nurani tahmid), serta meminta Diknas Haltim intervensi karena diangap suda campur tangan pihak luar.
“Akan tetapi dari rapat Komite tersebut, kepala desa dan Ketua BPD desa Binagara tetap mempertahankan Kepsek Baru (Ponimin) karena ada kepentingan mereka, walaupun telah ditolak Guru-Guru dan Orang tua murid serta bermasalah di ijazah,” jelasnya.
“Jadi kepala sekolah baru (Ponimin) tersebut, sebelumnya telah menjabat kepsek di SD inpres 2 Binagara selama 16 tahun akan tetapi selama menjabat Kepsek (Ponimin), tidak membuat kemajuan di sekolah SD Inpres 2 Binagara, kemudian diganti dengan Kepsek lama Nurani tahmid,” Sambungnya.
Setahun kemudian, kata dia, Kepsek (Ponimin) mencari dukungan untuk melengserkan Kepsek lama (Nurani tahmid). Setelah mendapat dukungan dari berbagai pihak menjadi Kepsek di SD inpres 2 Binagara untuk menggantikan kepsek lama, maka mendapat aksi penolakan dari Guru-Guru dan Orang tua murid.
“Kepsek yang ditolak tersebut mencari dukungan dari Kades Binagar, Ketua BPD dan Camat Wasile selatan untuk menghadang guru-guru serta orang tua wali murid untuk melakukan aksi penolakan,” tuturnya.
Bukan hanya itu, Kepsek baru (Ponimin) juga diduga mengunakan ijazah palsu Sarjana S1 Perguruan tinggi Stikip PGRI Manado dari orang lain bernama Lenigrat Togimpo yang tahun lulusnya 2006.
“Jadi kami telah menelusuri nomor induk mahasiswa Kepsek Ponimin itu yang muncul orang lain punya nama yakni Lenigrat Togimpo, sehingga perlunya menelusuri ijazah Kepsek Ponimin karna ketika di searching di PD Dikti dan masukan NIM yg muncul nama orang lain sehingga diduga berpotensi ijazah palsu,” Pungkasnya. (Red/Ruslan)