WASIOR, Kabartimur.com – Debat Publik Pasangan Calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Teluk Wondama dalam Pilkada Serentak 2024 telah berakhir.
Debat yang berlangsung dua hari pada 1 dan 2 November 2024 menjadi ajang bagi dua paslon yang bersaing yakni Elysa Auri-Anthonius Alex Marani (AMAN) dan Hendrik Mambor-Andarias Kayukatuy (HEMAT) memaparkan visi dan misi juga strategi dalam membangun Kabupaten Teluk Wondama jika terpilih.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Teluk Wondama Derek Ampner yang menyaksikan langsung debat publik itu menilai kedua paslon maupun massa pendukung telah menunjukkan kematangan dalam berpolitik.
Hal itu tergambar dari adanya saling respek di antara paslon selama debat berlangsung.
Demikian halnya massa pendukung. Masing-masing mendukung paslon kesayangannya dengan tertib tanpa ada aksi atau tindakan yang berlebihan yang bisa menyulut emosi kubu lawan.
“Hal yang perlu diberi apresiasi adalah bahwa masyarakat Kabupaten Teluk Wondama terutama dua kandidat mereka mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi untuk menjaga keteraturan dalam Pemilukada ini. Ini yang perlu kita hargai dan hormati, “kata Ampner usai menyaksikan debat publik ketiga, Sabtu, 2 November 2024 di Aula SMPN Wasior.
“Penampilan mereka menunjukkan rasa kesopanan dan etika yang luar biasa. Semua orang memberikan support, kedua pasangan juga saling menyapa, saling memeluk dalam memberikan rasa hormat. Dan ini yang perlu kita apresiasi, “lanjutnya.
Dari sisi substansi, Ampnerpun menilai kedua paslon mampu menyampaikan dengan baik pandangan, gagasan juga konsep dan strategi yang dipersiapkan untuk membangun Teluk Wondama jika terpilih.
“Kedua paslon bicara tentang apa yang akan dilakukan dan fokus pada isu-isu yang sedang tren, yang lagi in di Kabupaten Teluk Wondama ini. Saya lihat masalah kemiskinan, transportasi, pariwisata, potensi sumber daya alam yang perlu dioptimalkan oleh Pemda untuk lima tahun mendatang, “sebut Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua Barat ini.
Diapun berharap suasana saling menghormati, menjunjung tinggi etika dan nilai kesopanan tetap dijaga selama tahapan Pilkada berlangsung sehingga Teluk Wondama tetap aman dan kondusif setidaknya sampai pada hari pencoblosan 27 November nanti.
“Karena ini adalah tanah peradaban orang Papua, politik yang dikedepankan adalah politik peradaban. Menggunakan etika dan sopan santun antara paslon dan juga para pendukung dan masyarakat, “ucap mantan Plt Bupati Teluk Wondama pada 2010 ini. (Nday)