Dana Bansos 1,069 Miliar Sudah Tersalur untuk 1.782 Petani di Wondama

WASIOR – Pemkab Teluk Wondama melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) dari APBD sebesar Rp1.069.200.000 kepada 1.782 petani yang terdampak pandemi virus corona.

Jumlah tersebut merupakan penyaluran BST tahap pertama untuk periode April 2020 di mana setiap petani menerima 600 ribu.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Teddy Lekitoo menjelaskan, berdasarkan data yang diterima dari Dinas Dukcapil, penerima BST untuk kelompok petani yang terdaftar adalah sebanyak 2.279 orang.
Namun dalam realisasinya sebanyak 497 diantaranya tidak tersalur karena berbagai alasan sehingga hanya 1.782 petani yang menerima. Sehingga masih terdapat sisa dana sebesar Rp307.200.000 yang belum terserap.

“Yang tidak terima itu ada yang sudah meninggal, sudah jadi pegawai dan sudah pindah domisili, “ kata Teddy dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Gedung Sasana Karya di Isei, Senin (18/5/2020).

Baca Juga :   Sambut HUT TNI, Personel TNI-Polri dan Pemda Wondama Olahraga Bersama

Adapun untuk penyaluran tahap kedua untuk periode bulan Mei, menurut Tedy, pihaknya telah mendata ada tambahan penerima sebanyak 8 orang.

“Ada tambahan 8 orang yang KTP-nya terbit di bulan Mei jadi nanti untuk penyaluran bulan Mei baru kita akomodir, “ ujar Teddy.

Wakil Bupati Paulus Indubri pada kesempatan itu menekankan pentingnya sinkronisasi data penerima bansos Covid di antara semua OPD penyalur agar tidak terjadi tumpang tindih data yang bisa berujung pada terjadi duplikasi penerimaan BST.

Untuk diketahui selain Dinas Pertanian untuk kelompok petani, BST Covid-19 juga disalurkan oleh Dinas Perikanan untuk kelompok nelayan serta Dinas Sosial untuk kelompok buruh pelabuhan dan penjual di pelabuhan, tukang ojek serta sopir pikap dan sopir truk. Ada juga dari Dinas Perindagkop untuk dana stimulan bagi pelaku UMKM.

Baca Juga :   Launcing GISA dan KIA, Bupati Imburi Minta Dukcapil Berikan Pelayan Terbaik

“Kalau turun (penyaluran) itu jangan sendiri-sendiri. Harus bersama-sama supaya bisa ketahuan ada yang dobel atau tidak. Saya berharap tahap kedua nanti dilakukan secara tertib dan pastikan tidak tumpang tindih, “ tegas Indubri. (Nday)

Pos terkait