MANOKWARI, Kabartimur.com- Akibat terjadinya bencana kebakaran pasar Wosi pada tanggal 9 Mei 2022 jam 03.30 WIT, dampak materil dari kebakaran ini menyebabkan luasan areal terdampak sebesar 11.050 M² di mana di dalamnya terdapat kurang lebih 58 kios dan 88 petak los hangus terbakar.
Sehingga untuk menyediakan fasilitas sementara bagi para pedagang untuk melakukan aktivitas berdagang sebelum dilakukan pembangunan dan penataan pasar Wosi yang permanen, pemda Manokwari membangun pasar sementara.
Kepala BPBD kabupaten Manokwari, Tajudin dalam laporannya menyampaikan bahwa Pelaksanaan rekonstruksi pada pasar Wosi dimulai dengan kegiatan pembersihan dan penimbunan areal bekas kebakaran yang dilaksanakan pada tanggal 16 Mei dan telah diselesaikan dengan masa kerja selama 30 hari kalender yaitu pada tanggal 14 Juni 2022 dengan volume penimbunan sebesar 3.501,9 M³, dengan pengeluaran anggaran sebesar 1.180.651.000,00 termasuk PPN.
“Pekerjaan ini telah dilaksanakan oleh PT Nurhazanah karya abadi sebesar 100% dan pembayaran terhadap rekanan telah dilaksanakan pula senilai 100%” kata Tajudin.
Adapun kegiatan pembangunan konstruksi pasar sementara di mana secara garis besar di dalamnya termasuk pekerjaan,
- Struktur pondasi berupa pondasi Poer beton bertulang
- Struktur sloof menggunakan beton bertulang
- Struktur utama menggunakan baja CNP
- Lantai menggunakan beton non struktural
- Atap menggunakan spandek
- Selasar jalan berupa jalan beton
- Instalasi listrik
- Drainase keliling
- Luasan loscious yang dapat terbangun adalah 2.070 M²
- Luasan los lapak yang dapat terbangun adalah 5.564 M².
Sementara itu, estimasi kebutuhan anggaran untuk kegiatan pembangunan konstruksi pasar sementara adalah sebesar : Rp.13.819.349.000,00.
Pekerjaan konstruksi ini dikerjakan oleh tiga rekanan yaitu :
PT.NURHAZANAH
CV FACHRI PRATAMA ,
CV ODILIA
Sebagai informasi Sesuai dengan peraturan kepala LKPP nomor 13 tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat serta surat edaran kepala LKPP nomor 2 tahun 2022 tentang penjelasan mekanisme kontrak pengadaan barang dan jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat.
Proses kontraktual dan pembayaran untuk pekerjaan konstruksi saat ini masih dalam proses penyusunan kelengkapan administrasi ( backup data, asbuilt drawing dan sebagainya) yang kemudian akan ditindaklanjuti dengan proses pemeriksaan oleh tim teknis BPBD dan proses audit oleh internal auditor kabupaten Manokwari.
Selain daripada itu, dikarenakan kemampuan keuangan daerah yang terbatas pembayaran terhadap rekanan akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap 1 dilakukan pada TA 2022 dengan total Rp.6.200.000.000.00 (enam miliar dua ratus juta rupiah) dan sisa nilai selanjutnya akan direalisasikan pada tahap 2 yaitu pada tahun 2023.
Sementara itu, Bupati Manokwari,Hermus Indou dalam sambutannya menyampaikan bahwa akibat dari kebakaran Pasar Wosi yang terjadi pemerintah daerah membangun pasar sementara Wosi dalam waktu 5 bulan dan menyelesaikan pasar sementara untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan juga kebutuhan para pedagang dan pemberian los kepada para pedagang yang akan mengisi los-los demi pelaksanaan aktivitas perdagangan untuk melayani seluruh masyarakat di kabupaten Manokwari.
Bupati mengungkapkan bahwa, kabupaten Manokwari memiliki dua pasar sentral yaitu pasar sentral Sanggeng dan Pasar Sentral Wosi.Dua pasar ini menjadi pusat kegiatan ekonomi dan juga pusat perdagangan yang hampir memegang sekitar 60% aktivitas perdagangan di kabupaten Manokwari dan juga menentukan pertumbuhan ekonomi di kabupaten Manokwari.
“Saya sebagai pemerintah sangat mengapresiasi, mengapresiasi seluruh pedagang dan seluruh masyarakat Manokwari yang memberikan dukungan positif kepada pemerintah kabupaten Manokwari” ujar Bupati.
Bupati mengungkapkan bahwa sebagai pusat perbelanjaan yang memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, pasar ini sudah melayani seluruh masyarakat Manokwari termasuk beberapa kabupaten lainnya seperti kabupaten Pegaf dan juga kabupaten Manokwari Selatan, Teluk Bintuni dan kabupaten Teluk wondama.
Dengan dibangunnya dua pasar ini maka Pemda Manokwari tidak hanya memberikan pelayanan kepada masyarakat di kabupaten Manokwari saja tapi Pemda Manokwari sudah melayani seluruh masyarakat di kabupaten kota yang ada di Manokwari Raya.
Bupati berharap setelah diresmikan pasar ini akan dibagikan kepada seluruh pedagang dan mengajak pedagang menjadi tertib dan bertanggung jawab.
Bupati menegaskan setiap los yang dibagikan agar digunakan dan dimaksimalkan dengan baik.
“Saya minta kalau punya los 4 x4 atau 3 x4 gunakan dan maksimalkan, jangan bangun dan tambah lagi dengan bangunan yang tidak wajar yang akan berdampak pada aktivitas perdagangan tidak beraturan” tegas Bupati.
Bupati juga menekankan agar pedagang yang menggunakan los tidak diperkenankan
menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam pasar.
“Anda melakukan kesalahan kecil saja akibatnya seluruh masyarakat Manokwari dan seluruh pedagang ini akan menanggung akibatnya, Jadi mari kita menjadi pedagang yang tertib” harap Bupati.(Red/VR)