WASIOR, Kabartimur.com– Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Hendrik Mambor, Jumat, 13 September meresmikan Rumah Sakit Pratama Nikiwar di Distrik Nikiwar.
RS Pratama Nikiwar merupakan rumah sakit pertama yang berlokasi di luar ibukota kabupaten.
RS Pratama Nikiwar dibangun untuk mempermudah akses layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah pesisir dan kepulauan terutama masyarakat di belahan Utara Kabupaten Teluk Wondama.
“Pendirian rumah sakit ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami bersama Wakil Bupati (Andarias Kayukatuy) untuk memastikan seluruh rakyat Teluk Wondama tanpa terkecuali mendapatkan akses layanan kesehatan yang merata dan berkualitas, “kata bupati dalam sambutannya.
Kabupaten Teluk Wondama sejauh ini baru memiliki satu rumah sakit yakni RSUD DR Alberth Torey di kota Wasior yang menjadi satu-satunya RS rujukan untuk semua distrik/kecamatan.
Kondisi geografis yang cukup luas dan menantang di mana sebagian besar perkampungan berada di pesisir dan kepulauan juga pedalaman yang jauh dari kota membuat sebagian besar warga Wondama kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.
Oleh karena itu, kata bupati, Pemda merasa perlu merasa perlu mengambil inisiatif dengan memperjuangkan berdirinya RS Pratama di Distrik Nikiwar sehingga bisa memudahkan masyarakat di wilayah pesisir dan kepulauan mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.
“RS Pratama ini dibangun untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak tanpa harus menempuh perjalanan yang jauh ke RSUD DR Alberth Torey di ibukota kabupaten yang jauh, “kata Mambor.
“Artinya kalau ada kasus tertentu paling tidak masyarakat mendapatkan pelayanan dulu baru nanti mau dirujuk ke RSUD Alberth Torey ka atau ke Manokwari ka, yang penting di sini bisa ditolong cepat dulu, “ jelas bupati.
Kepala Dinas Kesehatan Teluk Wondama dr Habel Pandelaki mengungkapkan, untuk tahap awal, Dinas Kesehatan telah menyiapkan sebanyak 23 tenaga kesehatan untuk pengoperasian RS Pratama Nikiwar dengan dr Aldyf Rorong sebagai Plt Direktur.
Mereka menjadi tenaga pioner yang mempersiapkan segala sesuatu hingga RS Pratama bisa beroperasi secara penuh.
“Ada juga dokter spesialis yang mendukung. Peralatan (alkes) belum bisa dipasang seluruhnya karena masih menunggu petugas yang berpengalaman. Jadi masyarakat jangan paksa untuk dilakukan pelayanan di luar kemampuan mereka. Tapi minimal pelayanan umum sudah bisa dilakukan, “kata Pandelaki.
RS Pratama Nikiwar dibangun dengan anggaran sebesar Rp55 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pembangunan fisik gedung RS Pratama dimulai pada 2023 di atas tanah seluas lima hektare.
Turut hadir dalam peresmian RS Pratama, Wakil Bupati Andarias Kayukatuy, Ketua Komisi A DPRK Teluk Wondama Roberth Gayus Baibaba bersama beberapa anggota DPRK lainnya, Kepala Distrik Nikiwar Jati Riantoro serta sejumlah besar pejabat Pemkab Teluk Wondama. (Nday)