Buka ANBK Jenjang SMP, Mambor Terima Laporan Ada Sekolah Terpaksa Pinjam Komputer Milik Warga

WASIOR – Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Hendrik Mambor, Senin (18/9) di aula SMPN Rasiei membuka Ujian Utama Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2023 untuk jenjang SMP.

Koordinator ANBK Kabupaten Teluk Wondama Haryanto melaporkan dari 19 SMP yang ada di Teluk Wondama hanya 17 sekolah yang bisa melaksanakan ANBK secara mandiri.

Sementara dua sekolah bergabung dengan sekolah lain karena belum memiliki laboratorium komputer.

Haryanto merincikan, sampai tahun 2023 sudah terdapat 32 laboratorium komputer di sekolah mulai dari tingkat SD hingga SLTA di Teluk Wondama yang bisa dipakai untuk pelaksanaan ANBK. Jumlah itu meningkat dibanding tahun 2022 yang baru sebanyak 22 unit.

Namun demikian penambahan laboratorium ternyata belum diikuti dengan ketersediaan perangkat komputer.

Dia mengungkapkan, pada pelaksanaan ANBK tahun ini masih ada sekolah yang terpaksa meminjam komputer ke pihak lain karena perangkat yang tersedia masih kurang.

Baca Juga :   Imburi Resmikan Gereja Wes Nawerias Naikere, Sejarah Bagi Suku Mairasi dan Miere

“Di kepulauan dan distrik di luar kota rata-rata meminjam dari orang tua, meminjam dari distrik, meminjam dari dinas Kesehatan. Dan itu yang menjadi masalah. Untuk itu ke depan harus dari Pemda dan Dinas Pendidikan harus mengagendakan itu supaya itu tidak menjadi permasalahan untuk asesmen, “kata Haryanto.

Bupati Hendrik Mambor mengakui sarana dan prasarana penunjang pendidikan di Kabupaten Teluk Wondama seperti perangkat komputer untuk pelaksanaan ANBK masih sangat kurang karena keterbatasan anggaran daerah.

Namun demikian bupati berharap keterbatasan itu hendaknya jangan sampai membuat para siswa menjadi tertinggal jauh akibat tidak mampu menguasai perkembangan teknologi. Khususnya kemampuan mengoperasikan komputer.

“Kalau yang tua-tua di birokrasi saja saya paksa harus (bisa mengoperasikan komputer) apalagi anak-anak sekolah. Supaya mereka bisa menguasai segala hal, tidak ada alasan mereka harus menguasai teknologi. Pemda terus berupaya (melengkapi) walaupun ada kurang-kurangnya ya, “kata Mambor.

Baca Juga :   Keceriaan Kampung Iseren Menyambut Peresmian BTS 4G: Lompatan Kecil Mengangkat Kemajuan Daerah Terpencil

Bupati mengatakan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi Pemkab Teluk Wondama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di tengah keterbatasan anggaran daerah.

“Memang masih banyak yang kurang yang harus kita benahi. Tapi masa pemerintahan kami ini pendek jadi agak sulit untuk bisa menyelesaikan itu semua, “ujar orang nomor satu Wondama ini.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Wondama Richardus Kilmas juga mengakui keterbatasan anggaran menjadi alasan utama belum semua sekolah memiliki laboratorium dan perangkat komputer yang memadai.

Karena itu pihaknya akan mengupayakan pengadaan komputer secara bertahap.

“Untuk perangkat (komputer) tahun ini sudah diadakan. Sebagian sudah diserahkan ke sekolah. Yang sisanya akan dibagikan dalam waktu dekat, “sebut Kilmas. (Nday)

Pos terkait