WASIOR – Warga Kampung Dusner dan Kampung Muandarisi Distrik Kuri Wamesa, Kabupaten Teluk Wondama ingin segera bisa menikmati listrik.
Mereka berharap listrik tenaga surya (PLTS) dari program Indonesia Terang yang sudah terbangun di wilayah setempat bisa secepatnya beroperasi.
“Masyarakat dua kampung ini tanya kapan lampu (listrik) bisa menyala. Karena PLTS ini sudah siap 100 persen tinggal rumah genset yang belum ada. Kami juga mau rasakan listrik supaya kitong tidak gelap terus,” kata Nelson Gowe, Ketua Baperkam Dusner pada acara kunjungan reses DPRD Teluk Wondama Dapil II di kampung Dusner, Rabu (21/4/2021).
Menurut warga, pembangunan PLTS di Kampung Dusner dan Muandarisi yang dikerjakan sejak 2020 sudah dinyatakan rampung pada sekitar Februari 2021.
Infrastruktur utama berupa panel surya dan jaringan kabel induk telah dipasang seluruhnya termasuk instalasi ke rumah warga.
Satu unit generator pembangkit bertenaga diesel juga sudah didatangkan di desa setempat.
Namun demikian baik PLTS maupun pembangkit disel sampai sekarang ini belum juga beroperasi. Padahal kehadiran listrik sudah dinantikan sejak lama mengingat warga setempat selama ini hanya mengandalkan pelita atau petromaks untuk penerangan di malam hari.
“Yang belum tinggal rumah genset (generator). Kami sudah hubungi petugas di Dinas Perindagkop tapi mereka tidak kasih jawaban yang pasti. Mereka kembalikan ke kampung yang urus, ini yang kita bingung,” ucap Nelson.
Nelson menyatakan warga setempat sudah menentukan lokasi untuk pendirian rumah generator. Warga, klaim dia, juga sepakat tidak menuntut ganti rugi atas tanah yang disiapkan untuk penempatan generator.
“Tanah sudah tidak ada masalah. Hanya yang kami bingung itu yang mau bangun rumah genset itu siapa. Apakah pemda, PLN atau dari masyarakat sendiri,”kata Nelson di hadapan rombongan DPRD yang dipimpin Robert Gayus Baibaba dari PDIP.
Terkait permintaan warga itu, anggota DPRD dapil II menyatakan akan memanggil Dinas Perindagkop sebagai OPD yang mengurusi kelistrikan untuk meminta penjelasan.
“Kami belum bisa kasih jawaban karena kami juga belum tahu persis apa yang jadi penyebab. Jadi nanti kami akan panggil OPD teknis melalui komisi yang membidangi,”kata Gayus Baibaba.
Kepala Dinas Perindagkop Teluk Wondama Ekbertson Karubuy yang ditemui di kantor bupati, Kamis (22/4) membenarkan pembangunan PLTS di Kampung Dusner dan Muandarisi sudah dinyatakan selesai.
Namun demikian karena listrik tenaga matahari itu dikombinasikan dengan pembangkit disel maka harus disiapkan terlebih dahulu rumah untuk menempatkan generator pembangkit.
Rumah generator atau genset sendiri, menurut Ekber, seharusnya menjadi tanggung jawab PT.PLN sebagai pelaksana progam Indonesia Terang. Namun dalam praktik di lapangan pembangunan rumah genset sering terhambat dengan urusan tanah yang belum tuntas.
“Jadi kita sudah sampaikan ke kepala kampung agar gunakan dana kampung (dana desa dari APBN) untuk bangun rumah genset. Kan kecil saja itu, paling 10 sampai 20 juta jadi di sana dua kampung sehingga bisa bagi dua.
Jadi tidak perlu tunggu dari PLN atau Pemda lagi karena masyarakat kan mau cepat lampu menyala, “ujar Ekber ditemui di sela-sela kegiatan Musrenbang di Gedung Sasana Karya di Isei. (Nday)