Bansos Covid-19, 2.279 Petani di Wondama Terima 600 Ribu Selama 3 Bulan

WASIOR – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat mulai menyalurkan bansos berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada para petani yang terdampak virus corona atau Covid-19.

Setiap petani yang telah terdata menerima uang tunai Rp600 ribu/bulan yang rencananya akan diberikan selama tiga bulan terhitung mulai April 2020.

“Keseluruhan petani yang menerima ada sebanyak 2.279 orang di 75 kampung di Kabupaten Teluk Wondama,” ungkap Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Tedi Lekito di sela-sela penyaluran BLT di Kampung Uriemi, Distrik Rasiei, Kamis (30/4/2020).

Bupati Bernadus Imburi yang turun langsung menyerahkan BLT kepada petani di Kampung Uriemi mengatakan karena keterbatasan anggaran daerah, bantuan hanya diberikan kepada kelompok masyarakat yang terdampak paling parah.

“Jadi sedikit yang pemerintah kasih ini, kita bersyukur untuk bantu kitong di sini. Ini namanya bantuan jadi terbatas tidak bisa semua. Jadi nanti kalau ada OPD yang datang lagi, bapak dan ibu ini tidak dapat lagi karena kitong banyak jadi, “ kata Imburi.

Baca Juga :   Tim Hibah Riset Desa FAPET UNIPA Gelar Pelatihan Pengolahan Limbah Ternak Jadi Biogas

Kapolres AKBP Danang Sarifudin yang turut hadir dalam kesempatan itu juga mengingatkan bahwa BLT hanya diberikan bagi kelompok masyarakat yang telah memenuhi kriteria dan namanya sudah terdaftar sebagai calon penerima.
Dia mengharapkan agar memanfaatkan bantuan yang diterima dengan baik untuk menopang kehidupan selama pandemi Covid-19.

“Yang terima yang berhak saja. Jadi kalau ada yang tidak terima tidak perlu ribut, dilaporkan saja nanti baru diklarifikasi, ditindaklanjuti, “ pesan Danang.

Silas Webori, petani penerima BLT Kampung Uriemi mengaku senang dan bersyukur bisa mendapatkan bantuan dari Pemda. Dia menyebut pandemi Covid-19 telah berdampak besar terhadap perekonomian keluarga.

“Saya minta terima kasih kepada pemerintah dengan yang ada ini saya bisa lanjutkan kehidupan. Sebab selama virus ini masyarakat jadi hati-hati pergi ke kebun, tidak sama seperti dulu jadi hasil tidak ada. Dengan bantuan ini saya bisa pakai beli kebutuhan sehari-hari, “ ujar Webori. (Nday)

Pos terkait